Sama halnya seperti unsur tubuh yang telah dijelaskan di atas, soerang actor yang membawakan peran seorang tokoh dalam cerita harus memiliki suara yang prima. Suara yang bagus bukanlah hal yang menjadi patokan, melainkan suara yang mampu diolah kedalam berbagai intonasi sehingga peran yang dibawakan benar-benar hidup. Karena tokoh berbicara dengan emosi dan perasaan, maka seorang aktor juga harus mampu menyalurkan isi perasaannya ke dalam suara yang ia keluarkan. Misal pengucapan pekik merdeka yang penuh semangat dan lantang. Tapi untuk kegiatan drama teatrikal di Lapangan unsur suara jarang digunakan karena dilapangan menggambarkan drama peperangan.
5. Unsur Penghayatan
Penghayatan atau mimik wajah sudah tidak asing lagi tentunya. Penjiwaan haruslah dilakukan secara total oleh soerang aktor. Unsur penghayatan dalam seni peran memperoleh perhatian khusus, sebab setiap pemeran dalam mebawakan pemeranannya akan terasa berbeda. Sekalipun berasal penokohan yang sama dari naskah yang sama. Hal tersebut sangat tergantung pada upaya actor dalam menjiwai perannya.
Untuk beracting dengan penghayatan yang makasimal, seseorang harus berlatih secara terus menerus, membaca naskah dan melakukan observasi di kehidupan nyata sehingga benar-benar dapat menjiwai perannya. Unsur penghayatan ini bisa dibilang menjadi sarana komunikasi antara perasaan dari karakter yang dibawakan oleh aktor kepada para penonton. Disinilah para aktor harus mengetahui Seni Komunikasi yang efektif  agar penjiwaan dan penghayatan mereka sampai pada penonton.
6. Unsur Ruang
Berbicara mengenai ruang, biasanya kita akan berpikir tentang tempat atau area atau wilayah yang digunakan aktor untuk bermain peran dan melakukan bermacam-macam gerak serta perpindahan (movement).Â
Unsur ruang yang dimaksudkan disini adalah ruang yang dicipatakan pemeran dalam mengolah posisi tubuh dengan jarak retangan tangan dengan anggota badannya. Unsur ruang yang diciptakan atau dibangun oleh para aktor biasanya turut membawakan gerak untuk mengekpresikan karakter melalui gerak tubuh sehingga tidak repetitif dan membosankan. Hal ini untuk ruang indoor dan berlaku pula saat membangun drama teatrikal di lingkup outdoor. Walaupun untuk lingkup parade di keramaian sangat sulit karena berada di lingkungan sekarang.
7. Unsur Kostum
Kostum merupakan segala perlengkapan yang dikenakan, menempel, melekat, mendandani untuk memperindah tubuh pemeran dan memvisualisasikan karakter dari tokoh yang dibawakannya. Busana, aksesoris merupakan hal-hal yang digunakan untuk memperkuat watak tokoh. Reenactor sangat memperhatikan dengan detail soal kostum ini. contoh saat impresiaan WW2 dengan Tema Tannenberg Line 1944 dengan hasil foto sebagai berikut
8. Unsur Property