1. Ternyata banyak sekali yang menyebutkan tentang keutamaan seseorang yang bersabar atas kematian anaknya. Baik dari Firman Allah SWT dan dari hadits shahih. Semua dalil tersebut menyebutkan jika seseorang bersabar atas kematian anaknya, maka hal itu akan menjadi penghalang ia masuk ke neraka.
2. Allah SWT dan Rasul - Nya melarang kita membunuh anak dikarenakan takut terhadap rezekinya. Hal tersebut di jelaskan Allah SWT dalam QS: Al Isra' ayat 33, yang bermakna bahwa kita tidak diperbolehkan takut akan rizki anak - anak kita. Karena Allah SWT telah mengatur rezeki kita dan anak - anak kita.
3. Ternyata banyak sekali dalil dari hadits - hadits shahih riwayat Bukhari Muslim dan Ibnu Majah tentang keutamaan dalam memberikan nafkah, bersabar dan berbuat baik kepada anak perempuan. Jika kita bersabar dalam mendidik dan memberikan nafkah 2 anak perempuan kita. Maka Allah akan melindungi kita dari azab neraka. Yang dimaksud berbuat baik disini adalah memberikan kecukupan sandang dan pangan, mendidik dengan layak, memberikan pendidikan aqidah islam yang baik sehingga kelak anak tersebut menjadi seorang ibu dari anak - anaknya. Sehingga anak keturunannya kelak akan memiliki seorang ibu yang dapat melahirkan generasi - generasi sholeh.
4. Agama Islam memperbolehkan seorang muslim berusaha untuk mendapatkan keturunan dengan mengikuti cara yang modern dengan tetap memperhatikan nilai - nilai yang islami, apabila pasangan muslim tersebut kesulitan dalam memperoleh keturunan. Seperti ada bahasa pepatah "Lebih baik mencegah daripada mengobati". Artinya sebaiknya kita mengetahui sebab - sebab pola hidup yang dapat mempengaruhi kesuburuan seseorang. Hal itu dapat memudahkan kita dalam melakukan pencegahan. Misalnya dari faktor makanan, pola hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum - minuman keras, atau bahkan mungkin sampai kepada penyakit yang diakibatkan dari perilaku seks menyimpang (naudzubillah min zalik).
(Bin Ahmad Al - Isawi, 2018. Ensiklopedi Anak. Jakarta: Darus Sunnah Press.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H