Tiara merasa lega dan senang dengan saran Rama. Mereka terus berbicara dan bermain bersama sepanjang sisa waktu istirahat. Tiara merasa bahwa Rama adalah teman pertamanya di sekolah yang baru, dan ia berharap bahwa ia akan menemukan lebih banyak teman seperti Rama di masa depan.
Hari demi haripun berlalu, namun Tiara masih merasa tidak nyaman di sekolah barunya dan sulit bergaul dengan teman-temannya. Suatu hari, saat berada di taman sekolah, Tiara melihat seorang guru yang sedang menggambar di bawah pohon. Ia tertarik dengan karya yang sedang digambar oleh guru tersebut dan mendekati untuk memperhatikan. Ternyata guru tersebut adalah guru seni lukis di sekolah barunya. Guru seni lukis itu bernama Pak Doni, ia melihat ketertarikan Tiara dan memperkenalkan dirinya.
"Halo, saya Pak Doni, sepertinya kamu murid baru di sekolah ini ya?"
"Iya, saya murid baru Pak." jawab Tiara sambil menundukkan wajahnya.
"Siapa nama kamu?" tanya Pak Doni.
"Nama saya Tiara Pak" jawab Tiara.
""Kamu suka seni lukis?" tanya Pak Doni.
"Iya, sedikit." Tiara mengangguk ragu-ragu.
Pak Doni tersenyum dan menunjukkan karyanya yang sedang ia gambar. Ia menjelaskan tentang teknik dan bahan yang ia gunakan, dan membuat Tiara semakin tertarik.
"Wah, bagus sekali lukisan ini, Pak! Saya suka sekali warna-warnanya dan detailnya." puji Tiara.
"Terima kasih, Tiara, Â Saya senang kamu menyukainya. Apa kamu suka melukis juga?" tanya Pak Doni.