Setelah pesta ulang tahun, Tiara dan ibunya pergi ke supermarket untuk membeli keperluan sehari-hari. Mereka berjalan-jalan sambil bercanda dan tertawa bersama. "Aku senang sekali hari ini, Ibu. Terima kasih banyak sudah mengadakan pesta ulang tahunku," ucap Tiara sambil tersenyum manis.
Ibu Tiara tersenyum lembut, "Tentu saja, sayang. Kamu adalah anugerah terindah dalam hidupku. Aku selalu ingin memberikan yang terbaik untukmu."
Mereka terus berjalan dan berbicara tentang segala hal yang mereka lakukan hari itu, sambil menunjukkan barang-barang yang mereka beli. Tiba-tiba, segalanya berubah dalam sekejap. Dari kejauhan, ibu Tiara melihat sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi menuju arah Tiara. Ia berteriak keras memanggil anaknya, "Tiara, hati-hati!" Namun sayang, Tiara terlalu kecil dan tidak mengerti bahaya. Ia terus berjalan tanpa melihat ke kanan dan kiri.
Mobil itu semakin mendekat, dan ibu Tiara berteriak panik meminta mobil tersebut untuk mengurangi kecepatan. Namun pengemudi mobil itu terlambat bereaksi dan menabrak Tiara dari belakang, tubuh mungilnya terlempar ke udara sebelum jatuh ke aspal. Ibu Tiara berteriak dan menangis, meminta bantuan orang-orang yang berada di sekitarnya untuk memanggil paramedis. Ketika paramedis datang, Tiara telah kehilangan kesadaran.
Setelah paramedis datang, Tiara langsung dilarikan ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan, Ibu Tiara terus menangis dan berdoa agar Tiara diberikan keselamatan. Saat mereka tiba di rumah sakit, Tiara langsung dilarikan ke ruang operasi. Dengan perasaan cemas dan hati yang hancur, ibunya menunggu di luar ruangan operasi. Tidak lama kemudian, ayah Tiara datang ke rumah sakit setelah mendengar kabar dari ibu Tiara.
"Apa yang terjadi?" tanya ayah Tiara dengan wajah yang penuh kekhawatiran.
Ibu Tiara langsung memeluk suaminya sambil menangis kemudian bercerita, "Tadi, Ibu dan Tiara sedang belanja, tapi tiba-tiba ada mobil menabrak Tiara dari belakang," jawab ibu Tiara sambil terus menangis.
Ayah Tiara merasakan hatinya seperti terbakar. Ia tidak bisa membayangkan betapa sakitnya kejadian yang menimpa anaknya.
"Sudahkah dokter memberi kabar tentang kondisinya?" tanya ayah Tiara lagi.
"Iya, kemungkinan kedua kakinya patah dan ia harus menjalani operasi," jawab ibu Tiara sambil masih menangis.
Ayah Tiara menggenggam tangan ibu Tiara erat-erat. "Tenanglah, kita harus kuat untuk Tiara. Kita pasti bisa melewati ini bersama-sama," ucap ayah Tiara dengan suara yang bergetar.