Bab 1
Kejadian Tak Terduga
Tiara sangat senang karena hari ini adalah ulang tahunnya yang ke-9. Ibunya telah menyiapkan pesta ulang tahun kecil-kecilan di rumah mereka. Tiara berjalan keliling ruangan, memeriksa setiap sudut dan detail yang sempurna. Ia tersenyum lebar saat melihat kue ulang tahun yang indah di meja. Ada balon berwarna-warni dan dekorasi yang menggemaskan. Tiara memastikan bahwa semuanya sempurna sebelum tamu-tamunya datang.
Saat tamu-tamu mulai datang, Tiara sangat senang melihat teman-temannya yang hadir. Mereka bermain, tertawa, dan menikmati hidangan yang disajikan. Suasana sangat ceria, dengan lagu-lagu yang dimainkan dan tawa riang yang mengisi ruangan. Tiara sangat senang karena semua orang yang penting baginya hadir untuk merayakan hari spesialnya.
Di tengah-tengah keramaian, Tiara tiba-tiba melihat sosok yang sangat ia nantikan, Ayahnya yang sedang bertugas di luar kota. Ayahnya memeluknya erat-erat dan memberinya hadiah ulang tahun yang sangat ia inginkan. Tiara merasa sangat bahagia dan berterima kasih kepada semua orang yang telah membuat hari ulang tahunnya menjadi sangat istimewa.
Tiara sangat senang karena acara ulang tahunnya berjalan dengan lancar dan semuanya sempurna. Ia duduk di meja sambil memperhatikan teman-temannya yang sedang bermain di tengah-tengah ruangan. Ayahnya duduk di sebelahnya dan memperhatikan putrinya dengan senyum lebar.
"Selamat ulang tahun, sayang," kata ayahnya sambil merangkul Tiara.
"Terima kasih, Ayah! Aku sangat senang kau bisa datang," jawab Tiara sambil memeluk ayahnya erat-erat.
Ibu Tiara mendekati mereka dan menyodorkan sepotong kue ulang tahun. "Ini untukmu, Ayah. Sudah lama kami menunggu kehadiranmu di sini."
Ayah Tiara tersenyum. "Terima kasih, Sayang. Aku merindukanmu dan Tiara."
Saat mereka sedang menikmati kue, tiba-tiba lampu di ruangan tersebut padam. Suasana menjadi hening dan teman-teman Tiara mulai ketakutan. Namun, dalam kegelapan tersebut, terdengar suara nyanyian dan lampu kembali menyala. Ketika cahaya kembali, mereka melihat Ayah Tiara sedang berdiri di tengah-tengah ruangan dengan microphone di tangannya.
"Selamat ulang tahun, Tiara!" seru Ayah Tiara diikuti teman-temannya sambil bertepuk tangan dengan meriah.