Mohon tunggu...
Eko Wahyudi
Eko Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi

19 April 2023   18:57 Diperbarui: 19 April 2023   19:00 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.

~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

 

Hal ini menunjukkan bahwa begitu pentingnya untuk mengambil keputusan agar murid bisa memiliki karakter dan keterampilan sosial emosional yang baik untuk meraih kebahagiaan dan keselamatan di masa mendatang .

1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Patrap Triloka filosofi Ki Hajar Dewantara yang sangat terkenal dalam dunia pendidikan Indonesia yaitu; Ing ngarsa sung tuladha (di depan memberi teladan atau contoh), Ing madya mangun karsa  (di tengah membangun atau memberi semangat), Tut wuri handayani (di belakang memberi dukungan) . Kaitannya yaitu ketika seorang pemimpin dihadapkan pada situasi dilema etika maupun bujukan moral, maka disinilah peran seorang pemimpin diuji untuk bisa mengambil keputusan yang bijak dan mengakomodir semua kepentingan muridnya. Sehingga pada akhirnya dapat mewujudkan generasi unggul yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seseorang itu akan menentukan cara pandang seseorang terhadap suatu masalah atau situasi, dan pada akhirnya akan berpengaruh kepada prinsip-prinsip pengambilan suatu keputusan. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa ada tiga prinsip pengambilan keputusan, yaitu Berpikir Berbasis Hasil Akhir, Berpikir Berbasis Peraturan, dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli. 

Misalnya, guru yang memiliki rasa empati atau kepedulian yang tinggi terhadap sesama maka akan cenderung memilih prinsip Berpikir Berbasis Rasa Peduli dalam mengambil suatu keputusan. Sedangkan guru yang memiliki komitmen yang kuat pada peraturan yang berlaku maka akan cenderung memilih prinsip Berpikir Berbasis Peraturan. Dan guru yang reflektif dan memiliki jiwa sosial yang tinggi maka akan cenderung memilih prinsip Berpikir Berbasis Hasil Akhir.

3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Pada dasarnya coaching berprinsip kemitraan, proses kreatif dan memaksimalkan potensi, sehingga pada akhirnya dapat membantu rekan sejawat maupun sebaliknya untuk bisa berpikir otonom.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun