Hambatan dalam komunikasi selanjutnya adalah penggunaan kata perintah. Memerintah orang lain untuk melakukan apa yang kita inginkan seringkali akan tidak efektif karena itu justru akan menghasilkan penolakan. Misalnya dengan berteriak kita mengatakan: "Anak-anak, bersihkan kelas ini, sekarang juga!" Alangkah baiknya, kita memberikan instruksi yang lebih baik, misalnya: "Ingat peraturan kelas kita yaa, kalau sudah selesai kegiatan belajar, kita harus bereskan lagi bersama-sama."
Hal selanjutnya yang dapat membuat komunikasi tidak efektif adalah pemberian ancaman. Ancaman merupakan pemaksaan secara verbal yang bertujuan untuk mengontrol perilaku orang lain. Misalnya pengajar mengatakan: "Lihat saja ya, kalau kamu nggak mau mendengarkan, nilai keaktifan kamu di kelas akan Ibu beri nol." Wah, jelas sekali cara ini sangat tidak baik dan dapat langsung mematikan komunikasi. Alangkah baiknya, kita menggunakan pendekatan yang lebih lembut kepada peserta pelatihan atau siswa dengan mengatakan bahwa mereka harus mendengarkan dengan baik karena pada dasarnya untuk kebaikan mereka juga. Kebaikan tersebut yaitu agar mereka menjadi paham terhadap apa yang sedang dijelaskan.
Hambatan terakhir dalam komunikasi adalah yang sering terucap secara tidak sadar yakni memberikan peringatan kepada peserta pelatihan atau siswa mengenai apa yang harus mereka kerjakan tetapi dengan cara yang memojokkan. Misalnya, pengajar mengatakan: "Kamu selalu terlambat mengumpulkan PR! Harusnya kamu tuh malu nak!" Cara seperti ini akan meningkatkan rasa bersalah dan kecemasan pada peserta pelatihan atau siswa. Strategi yang baik adalah jangan terlalu banyak menggunakan kata seperti "harus" atau "seharusnya". Lebih baik kita menyelidiki terlebih dahulu mengapa peserta pelatihan atau siswa tersebut tidak pernah mengumpulkan PR tepat waktu. Kemudian, komunikasikan secara baik-baik.
Bapak/Ibu pengajar, demikian beberapa hambatan yang dapat membuat komunikasi menjadi tidak efektif. Kami yakin banyak dari kita merasa bahwa tidak mungkin seorang pengajar melakukan hal tersebut. Namun, mungkin saja kita tanpa sadar telah melakukan hal-hal tersebut sehingga komunikasi kita dengan peserta pelatihan atau siswa menjadi terhambat. Bagaimana caranya agar kita tidak terjebak dalam hambatan komunikasi tersebut? Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kemampuan mendengar aktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H