Perbedaan berikutnya dari pimpinan dan pemimpin adalah tentang tugas versus karakter. Ketika bekerja, seorang pimpinan akan mendelegasikan tugas kepada anggota timnya, akan mengawasi anggota timnya, akan memastikan bahwa pekerjaaan yang anggota timnya lakukan itu sudah sesuai dengan prosedur dan hasilnya sudah sesuai atau tidak. Ketika anggota timnya mengalami kesulitan, seorang pimpinan akan memberitahukan bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut.
Berbeda dengan pimpinan, seorang pemimpin, saat bekerja, percaya akan potensi, kompetensi dan kapasitas yang dimiliki oleh anak buahnya. Seorang pemimpin tidak akan memberikan arahan yang terlalu banyak dan membiarkan anggota timnya untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan caranya sendiri. Ketika ada anggota timnya yang kesulitan dalam pekerjaannya tersebut, seorang pemimpin akan mengembangkan dan membentuk individu tersebut menjadi individu yang memiliki karakter yang mandiri dan dapat mencari jalan keluarnya sendiri atas permasalahan dalam pekerjaannya.
Perbedaan berikutnya dari pimpinan dan pemimpin adalah tentang mengeliminasi risiko versus mengambil resiko. Seorang pimpinan akan memastikan bahwa tidak akan ada masalah dan resiko yang akan menghambat jalannya organisasi / perusahaan / lembaga. Seorang pimpinan tidak akan mengambil resiko yang terlalu besar untuk menghindarkan perusahaannya dari kerugian.
Berbeda dengan pimpinan, seorang pemimpin adalah seorang change agent atau seorang agen perubahan. Seorang pemimpin berani untuk mengambil resiko yang besar untuk membawa perubahan dan meningkatkan kemaslahatan bagi lingkungan serta orang-orang yang ada di sekitarnya.
Seorang pimpinan belum tentu seorang pemimpin dan begitu juga sebaliknya. Namun, bukan berarti ia tidak bisa berubah. Seorang pimpinan dapat berubah menjadi seorang pemimpin. Oleh karenanya, seorang pimpinan harus bertransformasi dari bergantung pada otoritas menjadi bergantung pada niat baik. Seorang pimpinan harus bertransformasi dari menuntut hasil menjadi menunjukan jalan keberhasilan. Seorang pimpinan harus bertransformasi dari patuh karena takut menjadi patuh karena rela dan paham. Seorang pimpinan harus bertransformasi dari memerintah menjadi selalu mengajak.
Para leaders coba tanyakan pada diri Anda sendiri, mintakan fatwa pada hati nurani Anda sendiri, apakah Anda seorang pemimpin atau seorang pimpinan? Kedepannya Anda ingin menjadi siapa, seorang pemimpin atau seorang pimpinan? Keputusannya ada pada diri Anda sendiri. Salam sukses mulia.
* Maxwell, J. C. (223). The Influence Formula_ 4 Steps to Help You Lead Anyone Well. Center Street.
Penulis:
Dr. Eko Saputro, S.Pt., M.Si.
Widyaiswara Ahli Muda - Balai Besar Pelatihan Peternakan -- Batu, Kementerian Pertanian
Jl. Songgoriti No. 24 Batu, 65312, Republik Indonesia