Kebijakan flextime atau waktu fleksibel dan flexplace atautempat fleksibel dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan lokasi spesifik individu atau penjadwalan dan berbagai bentuk FWA dapat digabungkan untuk memaksimalkan hasil yang positif bagi karyawan dan organisasi (Kossek & Michel, 2011).
Tujuan utama dari pengaturan tersebut adalah untuk memberi karyawan waktu dan energi tambahan untuk mengelola tuntutan yang mereka hadapi di berbagai domain, yang memungkinkan karyawan di berbagai lokasi geografis untuk bekerja sama.
Baru-baru ini, FWA dapat melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja dan komunitas mereka (Allen et al., 2013; Kelly & Moen, 2007; Sinclair et al., 2020). Studi saat ini mengoperasionalkan FWA baik sebagai flexplace dan/atau flextime.
Fleksibilitas mengenai di mana dan kapan pekerjaan diselesaikan menjadi semakin tersedia bagi karyawan, terutama setelah wabah COVID-19 dan pergeseran sifat pekerjaan selanjutnya.
Ada sejumlah besar penelitian yang menghubungkan berbagai pengaturan / sistem kerja fleksibel atau flexible work arrangements (FWA) dengan berbagai manfaat positif di seluruh domain termasuk berkurangnya konflik pekerjaan-keluarga, kesehatan psikologis yang lebih baik, dan peningkatan kepuasan peran pekerja.
Sementara beberapa penelitian menunjukkan bahwa FWA terkait dengan kesehatan yang positif, yang lain tidak menemukan hubungan antara pengaturan kerja yang fleksibel dan manfaat kesehatan.
Untuk memperjelas temuan yang tidak konsisten ini, kami telah melakukan tinjauan pustaka (n = 33) untuk meneliti hubungan antara pengaturan kerja fleksibel yang tersedia untuk karyawan dan perilaku dan dampak bagi kesehatan, khususnya kesehatan fisik, ketidakhadiran, gejala somatik, dan aktivitas fisik.
Hasil tinjauan pustaka menunjukkan bahwa FWA berhubungan dengan kesehatan fisik yang lebih baik, pengurangan ketidakhadiran, dan gejala somatik yang lebih sedikit.
Hal ini menunjukkan bahwa pengaturan kerja yang fleksibel dapat memfasilitasi karyawan dalam menjaga kesehatan mereka.
Tidak ada hubungan antara FWA dan aktivitas fisik, meskipun hasil ini harus ditafsirkan dengan hati-hati mengingat terbatasnya jumlah makalah studi primer yang meneliti hubungan ini.
Temuan ini memiliki implikasi untuk penelitian dan praktik FWA di masa depan, termasuk dukungan untuk menawarkan pengaturan kerja fleksibel individual sebagai sarana untuk mempromosikan kesehatan karyawan.