Mohon tunggu...
Eko Setyo Budi
Eko Setyo Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan PNS

Suka traveling, kuliner, baca buku/menulis dan jogging..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Literasi Kearifan Lokal Bagi Guru TK, Mencetak Generasi Cerdas dan Berkarakter

14 Desember 2024   07:35 Diperbarui: 14 Desember 2024   07:35 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan Acara Literasi Kearifan Lokal Sidoarjo (Sumber: Foto/Dok.Penulis)

Pentingnya Literasi Kearifan Lokal Bagi Guru TK, Mencetak Generasi Cerdas dan Berkarakter

Oleh: Eko Setyo Budi

Literasi Kearifan Lokal Sidoarjo yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo  pada tanggal 13-14 Oktober 2024 di Hotel Kartika Wijaya,  Batu, Propinsi Jawa Timur bertujuan menggali kearifan lokal dalam hal budaya, sejarah pariwisata, ekonomi serta kuliner, sehingga dapat menguak dan memaparkan kekayaan budaya lokal Sidoarjo. 

Dengan diadakan literasi kearifan lokal itu merupakan bentuk tanggung jawab Pemerintah Daerah Sidoarjo dalam menyampaikan budaya lokal Sidoarjo  atau konten lokal Sidoarjo disajikan kepada masyarakat secara luas diharapkan bisa membantu menjaga dan melestarikan warisan budaya yang khas dari suatu daerah. Disamping itu, pengenalan budaya/kearifan lokal untuk mencegah hilangnya tradisi, bahasa, seni, dan adat istiadat yang merupakan identitas suatu masyarakat.

Kegiatan literasi kearifan lokal ini diikuti oleh Guru TK Muslimah Sidoarjo berjumlah 50 orang dari 18 Kecamatan yang ada di Sidoarjo. Jadi, tiap Kecamatan diwakili 3-4 orang. Materi literasi kearifan lokal Sidoarjo selama dua hari meliputi: Sesi pertama, Kebijakan Pengembangan Koleksi Kearifan Lokal Sidoarjo disampaikan oleh Ibu Hj. Ainun Jariyah dari Komisi 5 DPRD Sidoarjo. Sesi kedua,   Bimbingan Penulisan Kearifan Lokal Sidoarjo disampaikan oleh saya sendiri (penulis Sidoarjo), dan sesi ketiga, Menggali Potensi Kearifan Lokal oleh Ibu Niswatul Hikmah ketua FLP Sidoarjo (penulis Sidoarjo).

Peserta aktif bertanya kepada narasumber (Sumber: Foto/Dok.pribadi)
Peserta aktif bertanya kepada narasumber (Sumber: Foto/Dok.pribadi)

Ketua panitia dalam kata sambutannya menyampaikan kepada para peserta bahwa penyelenggaraan Literasi Kearifan Lokal Sidaorjo yang kedua di tahun 2024 memfokuskan menggali atau menelusuri budaya atau kearifan lokal di Kecamatan Buduran yaitu: pondok pesantren tertua di Siwalanpanji bernama Pondok Pesentren Sono berdiri tahun 1790an didirikan pertama kali oleh KH.Muhayyin.  Di saat itu juga berdiri Pondok Khamdani yang letaknya tidak jauh dipisahkan oleh jalan raya (Surabaya Malang).  Kedua ponpes tertua Sidoarjo ini merupakan tempat belajar para ulama tersohor di Indonesia seperti KH. Hasyim Asyi'ari pendiri Nadlatul Ulama (NU). Kemudian, Pondok Pesantren Al-Khoziny berdiri tahun 1927 oleh KH. Khozin Khoiruddin tempat belajarnya ulama besar KH. Kholil Bangkalan.

 Kearifan lokal lainnya seperti legenda pada masa Kerajaan Mojopahit yaitu mbah Sapujagat yang makamnya berada di Desa Sidokepung, dan mbah Sapu Angin yang makamnya di Desa Sukorejo menurut legenda masyarakat yang pernah hidup dijaman itu bahwa kedua tokoh tersebut bersaudara. Mbah Sapu Angin adik dari mbah Sapujgad konon mereka memiliki kesaktian. Kedua tokoh ini memiliki jiwa sosial tinggi sering membantu masyarakat dan membangun wilayahnya.

Berikutnya KH. Ali Mas'ud seorang waliyullah (wali madjzub) yang makamnya terletak di Desa Pagerwojo dikenal sering menolong masyarakat dikala kesusahan atau membantu orang supaya hidupnya lebih baik. Kemudian makam Dewi Sekardaru  di Desa Kepetingan yang letaknya dekat pesisir laut adalah seorang putri Kerajaan Blambangan ibunda dari Sunan Giri Gresik. Kearifan lokal bidang seni seperti Ludruk dan Remo Munali Patah sering ditampilkan di Hari Ulang Tahun Kabupaten Sidoarjo maupun  acara-acara lainnya.  Kecamatan Buduran juga meliki situs yang menjadi cagar budaya daerah seperti ex Pabrik Gula Buduran dan Stasiun Buduran.   

Sasaran Literasi Kearifan Kokal kepada Guru TK

Literasi kearifan lokal sangat penting bagi guru Taman Kanak-Kanak (TK), karena pada tahap usia dini, anak-anak berada dalam masa emas pembentukan karakter, identitas, dan pola pikir. 

Mengapa literasi budaya lokal penting untuk guru TK? Guru TK yang memiliki pengetahuan literasi budaya lokal bukan hanya mengajar, tetapi juga menjadi perantara penting dalam mengenalkan anak-anak pada kekayaan budaya bangsa. Hal ini membantu mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter dan berbudaya.

Berikut alasan pentingnya literasi kearifan lokal bagi Guru TK diantaranya, adalah:

1. Membentuk dasar identitas budaya anak

Guru TK yang memahami budaya lokal dapat mengenalkan nilai-nilai budaya kepada anak-anak sejak dini. Hal ini membantu anak-anak mengenali dan mencintai budaya daerah mereka, yang menjadi dasar pembentukan identitas budaya dan kebanggaan terhadap asal-usul mereka.

2. Menanamkan nilai-nilai luhur, menjaga dan melestarikan warisan budaya

Banyak budaya lokal mengajarkan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, rasa hormat, toleransi, kejujuran, dan cinta lingkungan. Guru TK yang mengintegrasikan budaya lokal dalam pengajaran dapat membantu anak-anak memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai penjaga budaya lokal Guru TK juga berperan  mengenalkan elemen-elemen budaya seperti bahasa daerah, cerita rakyat, seni tradisional, dan adat istiadat kepada generasi muda. Hal ini membantu melestarikan warisan budaya agar tidak punah.

3. Meningkatkan kreativitas anak dan pendidikan karakter

Budaya lokal kaya dengan cerita, seni, dan tradisi yang dapat merangsang imajinasi dan kreativitas anak. Guru TK dapat memanfaatkan elemen budaya ini untuk menciptakan aktivitas yang menarik dan mendidik, seperti menggambar motif tradisional, bermain alat musik daerah, atau mendongeng cerita rakyat. Pendidikan karakter yang berbasis budaya lokal memungkinkan anak-anak belajar tentang kebajikan dan nilai-nilai kehidupan yang relevan dengan komunitas mereka. Guru TK dapat menggunakan contoh dari budaya lokal untuk mengajarkan sikap seperti menghormati orang tua, peduli terhadap sesama, dan bekerja sama.

4. Mendukung perkembangan sosial dan emosional

Pengenalan budaya lokal melalui cerita rakyat, musik, tarian, atau permainan tradisional membantu anak-anak memahami keberagaman dan meningkatkan empati mereka terhadap orang lain. Hal ini penting untuk perkembangan sosial dan emosional anak

5. Menyediakan pembelajaran yang kontekstual

Memanfaatkan budaya lokal dalam pembelajaran membantu anak-anak memahami konsep-konsep yang diajarkan dengan lebih baik, karena berkaitan langsung dengan lingkungan mereka. Contohnya, mengenalkan nama-nama tumbuhan lokal atau menceritakan legenda yang terjadi di daerah mereka.

6. Menumbuhkan kebanggaan terhadap keragaman budaya

Dengan memperkenalkan budaya lokal, guru TK membantu anak-anak menghargai keragaman budaya Indonesia yang kaya. Hal ini juga membangun rasa cinta terhadap tanah air dan toleransi terhadap perbedaan.

Cara Guru TK mengintegrasikan literasi budaya/kearifan lokal

1. Cerita Rakyat: Membacakan atau menceritakan cerita rakyat dari daerah setempat sebagai bagian dari kegiatan rutin.

2. Permainan Tradisional: Mengajarkan permainan lokal yang melibatkan kerja sama dan keterampilan motorik.

3. Seni dan Musik Tradisional: Mengenalkan anak pada lagu daerah, alat musik tradisional, atau tarian lokal.

4. Bahasa Daerah: Menggunakan bahasa daerah dalam percakapan sederhana atau lagu.

5. Kegiatan Tematik: Membuat tema pembelajaran yang berbasis budaya lokal, seperti "Pakaian Adat" atau "Makanan Tradisional."

6. Kolaborasi dengan Komunitas Budaya: Mengundang seniman lokal atau tokoh budaya untuk berinteraksi langsung dengan anak-anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun