Mohon tunggu...
Eko Setyo Budi
Eko Setyo Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan PNS

Suka traveling, kuliner, baca buku/menulis dan jogging..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ketika Makan Bareng di Pematang Tambak, Menjadi Hiburan Paling Berkesan

2 Desember 2024   18:01 Diperbarui: 2 Desember 2024   18:07 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua sahabat baru bertemu sejak lulus SMP (Sumber: Foto/dok.pribadi)

Ketika Makan Bareng di Pematang Tambak, Menjadi Hiburan Paling Berkesan

Oleh: Eko Setyo Budi

Memotong kue tar Ulang Tahun sahabat (Sumber: Foto/dok.pribadi)
Memotong kue tar Ulang Tahun sahabat (Sumber: Foto/dok.pribadi)

Pada hari Minggu tanggal 1 Desember 2024 sahabatku (seangkatan SMP) merayakan  Ulang Tahun ke-62 di tambak bandeng miliknya dengan mengundang teman-teman. Saya sebagai ketua alumni SMP tentu saja berkewajiban menyampaikan undangan itu kepada teman-teman. Undangan pun  disampaikan ke teman-teman melalui WhataApp group SMP dua minggu sebelumnya.

Kali ini acara Ulang Tahun sahabatku ini berbeda dan unik yakni bertempat di tambak bandeng Desa Sawohan Kecamatan Buduran, Sidoarjo, sehingga suasananya seperti rekreasi di alam terbuka.  Hamparan tambak bandeng yang luas dan cuacanya panas, sebetulnya kurang ideal buat acara ulang tahun ditempat terbuka seperti di tambak, tidak ada tempat berteduh dan beresiko kalau siang hari hujan turun. Walaupun ada gubuk tapi tempatnya kecil mungkin tidak cukup ditempati orang banyak.

Dua sahabat baru bertemu sejak lulus SMP (Sumber: Foto/dok.pribadi)
Dua sahabat baru bertemu sejak lulus SMP (Sumber: Foto/dok.pribadi)

Seperti kita ketahui budidaya ikan bandeng ini mengandalkan air payau untuk membesarkan dan memanen ikan bandeng dalam kolam tambak. Di antara kolam tambak ini dibatasi oleh pematang tambak sebagai pemisah antar kolam dan juga untuk jalan. Pematang tambak ini bisa dilewati sepada motor. Akan tetapi musim hujan pematang tambak tanahnya bisa becek berlumpur, sulit dilewati sepeda motor bila hujan tiba.

Temanku yang bawa mobil parkir hanya sampai di perkerasan tanah yang cukup dilewati satu mobil, dan berhenti di pertigaan jalan agar bisa balik arah waktu pulang.  Selanjutnya masuk area tambak berjalan kaki atau naik sepeda motor menyusuri  pematang tambak menuju tambak milik sahabatku ini jaraknya sekitar 500 meter dari parkir mobil. Walaupun berjalan 500 meter teman-teman nampak ceria sambil bawa tas/keranjang berisikan kue atau makanan ringan, buahan-buahan. Sebagian juga bawa  sendok, piring plastik, minuman dalam kemasan tidak mengeluh berjalan kaki, dan bawaan yang berat naik sepeda motor.

Asyik memancing (Sumber: Foto/dok.pribadi)
Asyik memancing (Sumber: Foto/dok.pribadi)

Pukul 10.00 WIB pagi setibanya di lokasi tambak milik temanku, digelarlah tikar di pematang tambak banyak ditumbuhi rumput yang menghijau, yang dekat pohon asam besar nan rindang. Jadi di dekat pohon asam tua itu bisa berteduh, tidak terkena langsung matahari. Saya lihat pohon asam sudah berbuah sepertinya hampir matang. Salah seorang temanku ambil buah asam yang menjuntai ke bawah setinggi kepala dapat dipetik pakai tangan, dapat sebungkus plastik, katanya untuk buat minuman.

Makanan ringan/kue dan buah-buahan ditaruh di atas tikar, minuman es cincau yang telah disiapkan teman-teman dinikmati bersama. Namun, bagi temanku yang hobi mancing tidak menghiraukan kue/makanan ringan yang sudah siap disantap, tapi dia langsung memancing ke kolam tambak sambil duduk santai.  

Lalu, disela-sela itu dikeluarkanlah dalam kardus besar yaitu kue tar Ulang Tahun. Kue tar yang bentuknya sederhana lalu ditancapkan lilin kecil dan dinyalakan. Terlihat meriah teman-teman mengucapkan selamat ulang tahun sambil tepuk tangan. Di tiuplah lilin dan setelah tiup lilin dia memotong seiris kue tar lalu diletakkan kertas karton perak bundar dikasihkan ke saya, artinya menandai sahabatku ini memasuki umur 62 tahun. Sebelum dinyalakan lilin itu, saya berdoa dan diamini oleh teman-teman. Selamat Ulang tahun sahabatku, semoga diberikan kesehatan, rezekinya barokah dan kebahagian menyertaimu dan keluargamu. Aamiin.

Sekitar pukul 12.00 WIB datanglah yang ditunggu-tunggu untuk makan siang. Nasi dan masakan bandeng asap dan kuah kuning khas tambak di dalam panci besar berisikan potongan ikan bandeng yang besar-besar, ikan mujair, udang, yang diantar oleh tukang masak petani tambak yang sudah dipesan dua hari sebelumnya. Sungguh nikmat luar bisa makan bersama-sama di pematang tambak, udara yang segar, angin semilir-semilir. Yah..kebahagian terpancar di wajah teman-teman  seperti muda lagi, bersemangat, mungkin kesempatan ini belum tentu terulang lagi. Dan selesailah acara Ulang Tahun sahabatku, dan mempererat silaturami kita.

Kecerian bersama di pematang tambak (Sumber: Foto/dok.pribadi)
Kecerian bersama di pematang tambak (Sumber: Foto/dok.pribadi)

Tak terasa cuaca mulai terlihat mendung, tiba saatnya pulang. Adapun sebagian bandeng asap yang masih utuh belum dimakan, dan kuah kuning yang masih ada ikannya, bisa dibawa pulang.  Walaupun makan di tempat terbuka kebersihan tetap kita jaga, sisa-sisa makanan dikumpulkan dimasukkan kantong plastik, yang nantinya dipungut oleh penjaga tambak.

Hikmah silaturahmi dengan sahabat

Di usia senja (lansia) kita ingin hidup ini ada kegairahan jangan redup artinya berbagi kebahagian dengan sesamanya. Dan yang paling mudah dilakukan seperti saling bertegur sapa, murah senyum, atau menyingkirkan duri apabila ada di jalan, dan bersyukur bisa silaturahmi di tempat yang ditentukan seperti menghadiri undangan ulang tahun tadi, atau acara lain seperti pernikahan putra-putrinya, membesuk teman yang sakit, dan sebagainya. Kadang berhalangan hadir karena ada sesuatu hal yang tidak ditinggalkan atau alasan-alasan lain.  

Perjalanan waktu dalam kehidupan kita tidak bisa ukur sampai batas umur berapa, kita mengirup udara (oksigen), jantung berdenyut, berdedak tiap detik,menit, jam, berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-bertahun, semua kehendak Tuhan Yang Mahapencipta. Oleh karena itu, wajib bersyukur masih diberikan kenikmatan, bersilaturahmi dengan teman-teman. Pertemuan ini sengaja saya menulis, apa yang kita jalani selama ini ada manfaat pada diri sendiri, keluarga, termasuk sahabat-sahabat kita? Saya mencoba intropeksi, feedback mungkin mencash pikiran supaya bisa berfikir positif. Pastilah didalam hati ada rasa kesedihan dan bahagia, kecewa dan senang, benci dan suka semua itu adalah bagian ujian manusia di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun