Mohon tunggu...
Eko Setyo Budi
Eko Setyo Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan PNS

Suka traveling, kuliner, baca buku/menulis dan jogging..

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kompasiana Bikin Kecanduan Menulis

14 Oktober 2024   23:21 Diperbarui: 14 Oktober 2024   23:32 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persiapan menulis ditemani secangkir kopi (Sumber: pixabay) 

Kompasiana bikin kecanduan menulis

Dalam menu yang disajikan Kompasiana banyak hal yang menarik tercantum dalam kategori penulisan artikel. Di sini menulis dapat bebas memilih sesuai dengan keinginan penulis baik jenis penulisan fiksi maupun non fiksi, genre penulisan apapun yang diformulasi dalam satu fitur (pilih kategori tulisan), maka tidak ada alasan lagi terlewatkan apa yang akan ditulis. 

Bahkan yang hobi menulis puisi pun bisa ditayangkan di Kompasiana, dan juga yang hobi membuat video bisa di upload. Barangkali, hal tersebut diharapkan kepada Kompasianer bisa bebas berkreasi tanpa batas, namun tetap dalam kendali admin karena yang menentukan layak tayang atau tidak, atau tertunda.

Tulisan yang layak tayang dinilai berbobot oleh admin Kompasiana, maka diberikan apresiasi kepada penulis. Saya kira setiap tulisan yang masuk (siap tayang) dipastikan oleh admin tulisan itu memenuhi syarat/kriteria. Pada tulisan yang berbobot/terbaik serta berdampak positif  oleh Kompasiana tentu diapresiasi/dinilai dengan dicentang biru apakah masuk Artikel Utama (Headline), atau Artikel Pilihan (Highlight). 

Disamping itu, Kompasiana juga menyediakan atau memfasilitasi Kompasianer untuk penilaian atau berkomentar sehingga ada timbal balik antar Kompasiner semakin obyektif. Apresiasi lainnya Kompasianer mendapatkan K-Reward dalam bentuk rupiah. Adapun nilai rupiah yang akan ditranfer ke Gopay Kompasianer tergantung besarnya pageviews konten yang tertera di dalam pemilik konten.

Dari pengalaman saya menulis di Kompasiana pernah sekali tidak tayang. Mungkin dari admin  menilai tulisanku akan menimbulkan efek kurang baik bagi komunitas Kompasiana atau mengadung unsur SARA, sehingga tulisanku tidak tanyang  alias tidak ada pemberitahuan dari Kompasiana. Dengan tidak tayangnya tulisanku, maka saya berfikir untuk segera mengoreksi tulisanku atau direvisi. Setelah direvisi, lalu saya coba kirim ulang, dan  akhirnya bisa tayang (termasuk revisi judul).

Berikutnya ada tulisanku tidak langsung tayang lagi, dan saya lihat di notifikasi Kompasiana tertulis "Konten Anda yang berjudul "..bla-bla.." akan ditinjau ulang sebelum ditayangkan untuk sekedar memastikan tidak menimbulkan dampak yang kurang baik bagi interaksi di Kompasiana. Kami akan memberikan notifikasi apabila konten tersebut layak atau tidaknya untuk tayang. Trima kasih.

Kemudian tidak lama sekitar tiga jam, Kompasiana memberitahukan yang tertulis "Konten Anda yang berjudul "..bla-bla.." telah melalui peninjauan dan berhasil ditayangkan. Trima kasih telah menunggu."

Sedikit saya ceritakan dari pengalaman saya pernah terdaftar di Kompasiana seingatku di tahun 2015, namun tidak lama berselancar menulis di Kompasiana, tidak sampai setengah tahun. Di waktu itu saya menulis karena ada yang ingin diungkapkan dengan bidang pekerjaanku yakni bidang transportasi darat yang topik-topik dibahas seperti pembinaan pengemudi, angkutan umum, dan masalah kecelakaan lalu lintas, dan lain-lainnya. Jadi,  tidak begitu produktif menulis di Kompasiana yang waktu itu sekedar ungkapan dan mencoba melatih skill dan insting yang patut ditulis. 

Seingatku ada dua tulisan masuk Headline kala itu. Bila dihitung jumlah tulisanku tidak sampai sepuluh jari kedua tanganku. Kenapa berhenti menulis? Ya..sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sering bertugas ke lapangan. Resiko sebagai seorang PNS kebetulan sering banyak ditugaskan ke lapangan. Waktu untuk menulis pun menjadi terbatas, juga kurang fokus, lalu semangat menulis mulai luntur, akhirnya berhenti total menulis.

Setelah purna tugas pada awal tahun 2020, praktis kegiatan tidak ada, dan banyak waktu santai di rumah. Apalagi di tahun itu Indonesia dilanda wabah virus Covid-19 otomatis keluar rumah sangat terbatas karena mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah Indonesia. Dengan situasi dan kondisi yang demikian, mulai tumbuhlah semangatku menulis lagi.  

Di tahun itu pula karya tulisanku bisa diterbitkan dalam bentuk buku ber-ISBN atau QRCBN. Alhamdulilah karya tulisku kolaborasi dengan dosenku pertama kali diterbitkan bulan Maret 2022 berjudul "Menikmati Hidangan Allah, Al-Qur'an". Beberapa bulan lagi naskahku yang kedua berjudul "Kenalilah Musibah Sebagai Pendekatan Diri Kepada Allah" terbit  bulan September 2022, dan lanjut hingga tahun 2024, total naskah yang sudah diterbitkan ada 20 judul buku solo, dan 4 judul buku antologi.

Walaupun saya dalam tiga tahun terakhir sudah menulis buku sebanyak 24 judul (2022-2024), namun kecintaanku menulis pada Kompasiana teringat terus dikepalaku. Kapan bisa menulis lagi di Kompasiana? Karena penasaran dan kemauan kuat ingin menulis di Kompasiana lagi, maka saya buka gadgetku kucari platform Kompasiana. Kemudian, saya langsung daftar masuk Kompasiana pada tahun 2021. 

Lagi-lagi di tahun itu hingga pertengahan 2024 saya belum sempat menulis di Kompasiana. Saya baru bisa menulis pertama kali tahun 2024 setelah wisata ke Air Terjun Tumpak Sewu. Saya sempatkan menulis artikel berjudul "Pesona Air Terjun Tumpak Sewu"  tanggal 7 Agustus 2024 dipublis oleh Kompasiana dapat centang biru Artikel Pilihan. Inilah artikelku pertama dan mendapat centang biru tentu menambah kepercayaan diriku untuk menulis berikutnya.

Adapun tulisanku di Kompasiana terhitung pertama kali tanggal 7 Agustus 2024 s.d 12 Oktober 2024 (selama 3 bulan) telah mencapai 30 artikel, dengan centang biru yaitu Artikel Utama (Headline) sebanyak 6 artikel,  Artikel Pilihan (Highlight) sebanyak 12 artikel, dan tidak mendapatkan centang biru sebanyak 12 artikel.

Itulah pengalamanku selama menulis artikel selama 3 bulan di Kompasiana bikin kecanduan menulis, seperti saya yang suka minum kopi tiap pagi, artinya tiap hari selalu buka gadget atau laptop baik itu saya menulis atau membaca artikel sahabat kompasiana waktu pagi, atau siang, atau sore, bahkan tengah malam.

Untuk pemilihan Kompasianer tahun ini saya memilih Bapak Tjipta dan Ibu Roselina, karena beliu pasangan Kompasianer senior yang setia, selalu menyapa Kompasianer dengan ramah, dan beliau berdua layak menjadi panutan. Salam literasi...

Saya mengucapkan selamat ulang tahun Kompasiana ke-16, semoga tetap jaya dan berkontribusi mencerdaskan bangsa Indonesia.. Aamiin.

Sidoarjo, 14 Oktober 2024

Salam hangat,

Eko Setyo Budi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun