Mohon tunggu...
Eko Setyo Budi
Eko Setyo Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan PNS

Suka traveling, kuliner, baca buku/menulis dan jogging..

Selanjutnya

Tutup

Trip

Swasta pun Berpartisipasi Mengelola Wisata Pemandian Air Panas Pacet Mojokerto

11 Oktober 2024   16:19 Diperbarui: 11 Oktober 2024   16:31 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandian air panas modern dikelola Swasta (Sumber: Dokumen pribadi)

Merasakan Kesejukan dan Kehangatan, Wisata Pemandian Air Panas Pacet Mojokerto

Pintu masuk The Full Public Hotspring (Sumber: Dokumen pribadi)
Pintu masuk The Full Public Hotspring (Sumber: Dokumen pribadi)

Pacet, Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang menyimpan banyak destinasi wisata alam yang mengagumkan. Salah satunya ada pemandian air panas yang cocok untuk melepas penat dan menikmati relaksasi di akhir pekan atau saat liburan nasional. 

Obyek wisata pemandian air panas selalu ramai dikunjungi wisatawan baik dari Mojokerto sendiri maupun luar Mojokerto seperti Surabaya, Gresik, Sidaorjo, dan lain-lain.  

Sumber mata air alami ini berasal dari Gunung Welirang yang mengandung belerang dengan suhu di kawasan Pemandian Air Panas Padusan sekitar 20 derajat celcius sehingga udara sejuk khas pegunungan, dan wisatawan dapat menikmati pemandangan alam yang indah. Tempat wisata pemandian air panas sekarang ini sedikitnya ada lima 5 pemandian yang dikelola oleh Pemerintah Daerah maupun Swasta.

Masuk ke Wana Wisata Padusan Pacet dikenakan  tarif Rp 12.000,- per orang  (Sumber: Dokumen pribadi)  
Masuk ke Wana Wisata Padusan Pacet dikenakan  tarif Rp 12.000,- per orang  (Sumber: Dokumen pribadi)  

Dua hari yang lalu, saya dan teman-teman alumni SMP berwisata di Pacet menginap semalam di sebuah Villa yang dekat dengan Gerbang Wisata Air Panas Pacet memberikan sensasi sendiri yaitu acara serah terima kepengurusan Ketua Alumni SMP masa periode 2 tahun yang dihadiri pengurus lama dan pengurus baru. Disamping itu, dengan bermalam sehari teman-teman bisa memasak yang bahan bakunya dengan suka rela dibawa sendiri dari rumah seperti beras, sayur mayur, jagung, ikan, minuman, minyak goreng, bumbu dapur, kecap, jagung, roti, kue dan lain-lainnya.

Ke obyek wisata air panas di Pacet, Mojokerto mengingatkanku masa SMP yakni kegiatan Pramuka yang dibina oleh guruku Pak Sukarno pada tahun 1979 waktu itu kelas 3. Salah satu kegiatan Pramuka diluar sekolah yaitu Camping (berkemah) di lokasi Pacet Kabupaten Mojokerto yang letaknya tidak lebih  seratus meter dibawahnya terdapat sebuah pemandian air panas yang alami berbentuk segi empat seperti bak mandi (kolam) besar.   

Tempat camping di Pacet saat itu masih alami banget banyak ditumbuhi pohon pinus, suhu udaranya lumayan dingin dan kalau tidur malam di tenda harus berselimut, pakai kaos kaki dan kalau ada pakai kaos tangan, pakai penutup kepala. Betul-betul merasakan jadi orang pegunungan dan itu merupakan pengalaman yang baru banget di waktu itu. Mendirikan tenda dengan peralatan ala kadarnya. 

Mencari air bersih untuk minum sendiri untuk menanak nasi. Lalu mencari kayu bakar. Desiran angin yang cukup kencang dan dingin tidak menyurutkan keluar dari tenda. Perbekalan makanan yang paling praktis untuk camping umumnya bawa ikan sardeng kalengan dan mie rebus atau mie goreng.

Nah... pada kesempatan ini teman-teman alumni SMP ingin kembali kumpul, bercemkrama kembali seperti dulu. Lalu dipilihlah pemandian air panas Pacet, Mojokerto. Dalam sepuluh tahun terakhir saya sebetulnya sudah empat kali ke sini terakhir 2022. Saya pun baru tahu dari dari media sosial bahwa pemandiaan air panas Pacet selain dikelola oleh Pemerintah Daerah ternyata juga dikelola oleh pihak lain (Swasta). Lokasi pemandian air panas yang dikelola Swasta ini agak jauh harus naik agak ke atas sedikit dari pemandian air panas lama yang dikekola oleh Pemerintah Daerah di lahan milik Perhutani.

Yah... karena berita ada teman yang pernah ke pemandian air panas yang baru (swasta), akhirnya disepakati semuanya berkunjungan ingin melihat pemandian air panas yang baru. Infonya ada tiga level kolam air panas yaitu pool 1 (30C), pool 2 (35C), dan Pool 3 (40C). Lalu, kami hari kedua berangkatlah ke pemandian air panas tersebut di pagi hari. Kemudian, teman-teman memilih pool air panas yang diinginkan, mana yang sesuai kebutuhan untuk relaksasi. Pihak swasta yang mengelola pemandian air panas ini dua yaitu The Full Public Hotspring dan Jacuzzi yang letaknya berdekatan (berdampingan). Pemandian air panas milik The Full Public Hotspring dan Jacuzzi merupakan pemandian air panas yang modern dikelola secara profesional terlihat tertata rapi dan bersih. tarif masuk dikenakan Rp 15.000,- per orang baik di The Full Public Hotspring maupun Jacuzzi, anak-anak dibawah umur 4 tahun tidak dikenakan/dipungut tarif.

Glamping dekat pemandian air panas Jacuzzi (Sumber: Dokumen pribadi)  
Glamping dekat pemandian air panas Jacuzzi (Sumber: Dokumen pribadi)  

Di sebelah kanan Jacuzzi terdapat 'glamping' sebanyak 8 buah disewakan bagi yang ingin menginap. Glamping adalah kegiatan berkemah dengan fasilitas yang lebih mewah dan nyaman daripada berkemah pada umumnya.  Tarif glamping sehari dikenakan paling murah Rp 350.000,- tidak termasuk sarapan dan fasilitas lainnya. Sedangkan yang paling mahal dikenakan Rp 850.000,- fasilitasnya termasuk sarapan pagi, kum-kum di bak air panas yang letaknya di depan pintu masuk. Semua glamping didalamnya terdapat satu bed besar dapat ditiduri maksimal 4 orang, dan satu kamar mandi.

Untuk kenyamanan pengunjung pihak pengelola menyediakan fasilitas lain untuk keperluan berendam air panas seperti locker untuk penyimpanan barang bawaan, toilet/ruang bilas/kamar mandi, persewaan baju dan alat renang. Fasilitas pendukung lainnya yaitu area parkir kendaraan, pusat informasi dan tiket masuk, camping ground, outbund area,  gazebo dan tempat duduk, mushola, cafetaria, dan lain-lain.

Namun, saya tidak ikut kum-kum (berendam) air panas, hanya duduk di gazebo melihat teman-teman sedang asyik kum-kum air panas. Sebagian teman ada meletakkan kepalanya di bawah pancuran tempat sumber keluar air panas. Sahabat kompasiana bila ada waktu senggang silahkan berwisata mengajak keluarga atau teman-teman ke pemandian air panas yang modern yang harganya cukup terjangkau dihari biasa atau weekend atau hari libur besar. Kebetulan rombonganku berkunjung ke tempat wisata tersebut di luar weekend, saya bisa relax, santai sejenak menikmati udara segar pegunungan, serta menyaksikan pemandangan alam pegunungan yang indah.

Sidoarjo, 11 Oktober 2024

Salam hangat,

Eko Setyo Budi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun