Mohon tunggu...
Eko Setyo Budi
Eko Setyo Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan PNS

Suka traveling, kuliner, baca buku/menulis dan jogging..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keunikan dan Keunggulan Mangga Alpukat Rembang Pasuruan

30 September 2024   12:19 Diperbarui: 30 September 2024   12:24 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedang milih beli mangga alpukat  Desa Wisata Kampung Mangga (Sumber: Dokumen pribadi)

Keunikan dan Keunggulan Mangga Alpukat Rembang Pasuruan 

Desa Wisata Kampung Mangga, Rembang, Pasuruan (Sumber: Dokumen pribadi)
Desa Wisata Kampung Mangga, Rembang, Pasuruan (Sumber: Dokumen pribadi)

Desa Wisata Kampung Mangga yang terletak di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu penghasil 'Mangga Alpukat' terbaik di kawasan Kabupaten Pasuruan. 

Sejak diresmikannya sebagai desa wisata petik mangga oleh Pemerintah Kabupaten  Pasuruan, Jawa Timur, Desa Oro-oro Ombo Kulon pada pertengahan tahun 2021 yang lalu. Mangga alpukat yang satu ini kian populer di kalangan masyarakat Indonesia. Mangga alpukat di Kecamatan Rembang memang terkenal berbeda dengan mangga pada umumnya. Secara bentuk dan rasa, mangga alpukat relatif sama dengan mangga pada umumnya. Namun perbedaan terletak pada cara mengonsumsinya, yakni cara dengan memotong mangga ditengahnya, lalu diputar hingga biji terpisah menjadi dua, kemudian dimakan dengan sendok seperti mengonsumsi buah alpukat.

Mangga Alpukat grad A/premium distempel (Sumber: dokumen pribadi)
Mangga Alpukat grad A/premium distempel (Sumber: dokumen pribadi)

Di Desa Wisata Kampung Mangga ini memiliki luas lahan kebun mangga sekitar 1 Ha, sangat berkualitas  sudah pasti unggulan, tahan lama, rasanya manis dan kenyal dijamin sangat enak. 

Keunggulan mangga alpukat Rembang Pasuruan

Pohon mangga alpukat tumbuh subur di daerah Rembang karena kemampuannya bertahan terhadap kekeringan dan kondisi tanah yang optimal sesuai dengan iklim pertanian. Daerah ini dikenal dengan tanah hitamnya yang subur dan tingkat kelembaban yang tidak tinggi, faktor-faktor ini sangat penting untuk menghasilkan buah dengan kualitas terbaik. Selain di Rembang, mangga alpukat juga tersebar di beberapa daerah lain seperti Sukorejo, Wonorejo, Nguling, dan Grati. Meskipun begitu, buah unik ini tidak hanya menjadi favorit masyarakat di Jawa Timur, melainkan juga populer di luar pulau Jawa.

Sedang milih beli mangga alpukat  Desa Wisata Kampung Mangga (Sumber: Dokumen pribadi)
Sedang milih beli mangga alpukat  Desa Wisata Kampung Mangga (Sumber: Dokumen pribadi)

Salah satunya ada di Kampung Mangga Alpukat di Desa Oro-Oro Ombo Kulon, yakni pembeli bisa memilih sesuka hati, mangga mana yang diingini dan menikmati langsung buah petik pohon di bawah rindangnya pepohonon.

Keberadaan mangga alpukat menjadi berkah bagi warga Pasuruan, karena merupakan salah satu hasil pertanian utama yang terkenal dari daerah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Di daerah tersebut terdapat area perkebunan alpukat yang luasnya sekitar 4.000 hektar. Anda bisa menikmati langsung, disarankan  mengunjungi ke Desa Wisata Kampung Mangga yang terletak di Desa Oro-oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang, Pasuruan.

Kalau Anda ke lokasi Desa Wisata Kampung Mangga berangkat dari Alun-Alun Bangil yang jaraknya 5,1 km atau ditempuh 10 menit dengan kendaraan bermotor. Dalam perjalanan saya dan teman-teman ketika mendekati Desa Wisata Kampung Mangga terlihat kebun mangga buahnya sudah besar sepertinya siap dipanen. Pohonnya tidak begitu tinggi, dan buahnya yang besar-besar menjuntai ke tanah. Jadi, kalua kita mau metik mangga cukup mengangkat tangan bisa menggapai buah mangga yang akan dipilih, tidak perlu manjat pohon atau naik dengan tangga.

Setelah tiba di lokasi tersebut, penasaran ingin ke tempat jualan mangga alpukat. Di tempat tersendiri jualan mangga itu ada 2 orang, salah satunya yang kutemui bernama Roni. Tak lama pun teman-teman berbondong-bondong ke tempat itu beli buah mangga. Pak Roni penjual mangga alpukat, juga seorang petani setempat, mengatakan mangga yang besar (premium)  harga per kilogram Rp 35.000,- setelah ditimbang dapat dua biji, sedangkan mangga yang agak kecil harga per kilogram Rp 20.000,- dapat tiga biji.

Penjual mangga alpukat baru dipetik dari kebun  (Sumber: Dokumen pribadi)
Penjual mangga alpukat baru dipetik dari kebun  (Sumber: Dokumen pribadi)

Mangga alpukat Pasuruan telah bersertifikat

Melansir laman resmi Pemerintah Kabupaten Pasuruan, mangga alpukat adalah buah yang dihasilkan dari persilangan antara mangga jenis gadung dan arumanis. Buah mangga ini secara resmi diakui sebagai buah asli Kabupaten Pasuruan, setelah dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 121/Kpts/SR.120/D.2.7/12/2016 mengenai Pemberian Tanda Daftar Varietas Tanaman Hortikultura. Dalam surat tersebut disebutkan bahwa mangga varietas gadung 21 telah memenuhi semua persyaratan untuk menjadi varietas tanaman hortikultura yang diakui, sehingga pantas untuk diberikan tanda daftar.

Keunikan mangga alpukat

Perlu diketahui bahwa mangga alpukat bukanlah hasil persilangan antara buah mangga dengan alpukat.  Mangga alpukat adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada mangga yang dikupas dan dikonsumsi seperti alpukat. Keunikan mangga ini terletak pada rasanya yang lebih manis dan daya tahannya yang lebih lama. Berbeda dengan varietas mangga lain yang umumnya dikenal, cara mengonsumsi mangga alpukat ini cukup sederhana.

Mangga ini tidak memerlukan proses pengupasan kulit, cukup dengan membelahnya di tengah dan memutar bagian-bagian tersebut hingga terpisah menjadi dua. Kemudian, daging buahnya dapat langsung dinikmati menggunakan sendok seperti saat mengonsumsi alpukat. Inilah sebabnya mengapa mangga ini dikenal dengan sebutan mangga alpukat. Selain cara makannya yang unik, terdapat beberapa keunikan yang membedakan mangga alpukat dengan mangga jenis lainnya, terutama mangga arumanis yang sering disamakan. Melansir dari laman detikFood,  keunikan mangga alpukat terletak pada:

1. Perbedaan mangga alpukat dan mangga arumanis.
Meskipun secara fisik serupa dengan mangga arumanis, mangga alpukat sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup mencolok, yakni buahnya memiliki rasa lebih manis daripada mangga arumanis. Mangga alpukat merupakan varietas gadung 21 yang sering disamakan dengan mangga arumanis 143 karena kemiripannya.

Meskipun tampak serupa, perbedaannya yang dapat dikenali yaitu buah gadung 21 cenderung lebih besar dengan pangkal yang lebih bulat jika dibandingkan dengan arumanis 143. Selain itu, kadar pati pada mangga gadung juga lebih tinggi daripada arumanis, sehingga menimbulkan perbedaan cita rasa yang signifikan di antara keduanya.

2. Kadar Air Lebih Rendah
Secara umum, mangga memiliki kadar air yang tinggi, biasanya antara 86 hingga 90 persen. Tetapi mangga jenis alpukat dari Kabupaten Pasuruan memiliki kadar air yang lebih rendah, hanya sekitar 75 hingga 77 persen.

3. Manfaat Mangga Alpukat
Mangga memiliki kandungan vitamin C dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selain itu, rasa manisnya membuatnya menjadi sumber energi yang baik bagi tubuh Anda.

4. Tekstur Daging Mangga Alpukat
Buah mangga alpukat memiliki daging yang lebih tebal dan padat, serta kandungan serat yang cukup sedikit. Hal ini juga yang membuat mangga alpukat mudah untuk dibelah layaknya buah alpukat.

5. Ukuran Pohon Tidak Terlalu Tinggi
Pohon mangga alpukat memiliki keunggulan karena tidak tumbuh terlalu tinggi, yang membuatnya lebih mudah untuk dipetik. Dengan ukuran yang cukup rendah, proses memetik buah menjadi lebih efisien bagi para petani.

Kapan panen mangga

Pak Roni (petani, penjual mangga), mengatakan pada bulan Juli banyak petani mulai memanen mangga alpukat. Jadi, sejak mangga berkembang hingga buahnya besar diperlukan waktu sekitar 3 - 4 bulan. Dan puncaknya pada bulan Agustus dan September. Untuk sekali panen dalam satu pohon bisa menghasilkan hingga 3 kwintal mangga.

"Dalam perawatan pohon mangga atau sampai paska panen dari perawatan meliputi pemupukan, pemangkasan, pakai perangsang untuk buah season (buah pertama) atau disebut 'apitan'. Dengan perawatan tersebut akan menghasilkan buah yang lebil baik dibutuhkan perawatan penyemprotan mangga,"  ujar Pak Roni. Selanjutnya, dia mengatakan, jelang acara kepanenannya juga unik yaitu dinaiki pohon mangga untuk memijati  satu per satu buahnya. Petani memanjat bambu satu yang tinggi 10 meter sampai 15 meter, lalu buah mangga itu di pijat satu per satu untuk mengenali mana yang masak di pohon dan mana yang mentah.  Jadi, semua buah dipijati satu per satu untuk mengenali masa pohonnya.

Kebetulan saya ke sini akhir bulan September tahun ini, jadi bisa beli mangga alpukat yang baru dipetik dari kebun mangga. Dan tentu berbeda bila beli mangga di pinggir jalan raya yang bedaknya berjejer-jejer itu belum tentu mangganya fres (baru dipetik). Bagi petani yang begitu banyaknya mangga yang diambil dalam sekali panen, membuat Desa Wisata Kampung Mangga ini menjadi jujukan wisatawan saat musim panen tiba. Kawasan kampung mangga terlihat menjadi lebih asri, ditambah suasana alam yang kental pedesaan.

Silahkan sahabat Kompasianer dapat berkunjung ke Desa Wisata Kampung Mangga, dan tentukan waktunya  puncak panen mangga pada bulan Agustus, September. Dijamin puas menikmati mangga alpukat yang rasanya manis, kental, dan segar.

30 September 2024

Salam,

Eko Setyo Budi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun