Wisata  ke Makam Dewi Sekardadu, Sambil Menikmati Panorama Tambak
Oleh: Eko Setyo Budi
Pada hari Rabu, 18 September 2024 saya berkunjung ke obyek wisata religi Makam Dewi Sekardadu naik sepeda motor. Makam Dewi Sekardadu berada di Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Berkunjung ke Makam Dewi Sekardadu bagiku menarik dan berkesan  karena  untuk mencapai kawasan wisata religi Makam Dewi Sekerdaadu tersebut tidaklah mudah karena harus melalui pematang tambak yang jalannya sempit.  Ke sana hanya bisa menggunakan  sepeda motor, selain jalan sempit (setapak), juga  banyak  jembatan kecil di atas selokan antar tambak terbuat dari papan kayu, serta jalan berkelok-kelok. Â
Apabila berpapasan salah satunya pengendara sepeda motor harus ada yang mengalah berhenti sejenak. Jadi, mengendarai sepeda motor dengan kecepatan rendah dan berhati-hati, kalau tidak waspada bisa terperosok atau terjebur masuk tambak.Â
Dalam perjalanan menuju Makam Dewi Sekardadu kita bisa menikmati panorama hamparan tambak bandeng dan udang yang luas, walaupun cuacanya panas. Di pematang tambak ini banyak segerombolan burung bangau (burung kuntul), dan sekali-sekali berhenti istirahat sebentar sambil melihat ikan mujair berkeliaran di tepian tambak, rasanya ingin mancing di sini. Â
Untuk menuju kawasan religi Makam Dewi Sekardadu selain lewat pematang tambak,  ada rute lain yaitu lewat sungai. Seperti  diketahui, jakur sungai ini memang letak Makam Dewi Sekardadu tepi Sungai Kepetingan yang berada ujung Kabapaten Sidoarjo dekat Selat Madura jauh dari keramaian penduduk. Â
Banyak tambak  yang tersebar di Desa Sawohan. Secara agraris Desa Sawohan dekat pesisir laut mayoritas penduduknya adalah budidaya tambak dan nelayan. Budidaya tambak bandeng dan udang telah dilakukan oleh penduduk setempat sejak puluhan tahun secara turun menurun hingga sekarang.
Rute jalan darat (pematang tambak)
Anda berwisata menuju ke Makam Dewi Sekardadu bisa dilakukan pada malam hari, karena di sepanjang jalan sudah ada penerangan lampu menggunakan solar cell. "Banyak peziarah Sidoarjo datang ke makam Dewi Sekardadu berangkat pada malam hari. Biasanya sehabis Maghrib atau Isya," Â ujar Pak Sutrisno (67 tahun) penjaga makam. "Kemudian, sekitar pukul 22.00 pulang dan mereka biasanya bergerombolan," ujarnya. Â