Untuk memudahkan pengawasan Taman Nasional Baluran telah dibagi menjadi beberapa pos pengamatan. Tiap pos pengamatan ini diberi nama agar mudah mengingatnya sebagai berikut:
(1) Batangan. Di pos ini terdapat peninggalan sejarah berupa goa Jepang, burung merak pada musim kawin (antara bulan Oktober/November) dan berkemah. Fasilitas yang ada di sini antara lain pusat informasi.
(2) Bekol dan Semiang. Di pos ini terdapat fasilitas pengamatan satwa seperti ayam hutan, merak, rusa, kijang, banteng, kerbau liar, dan burung. Fasilitas yang ada di sini antara lain wisma peneliti, wisma tamu, dan menara pandang.
(3) Bama, Balanan, dan Bilik. Di pos ini merupakan lokasi wisata bahari, lokasi memancing, menyelam/snorkeling, dan atraksi perkelahian antar rusa jantan (pada bulan Juli/Agustus) dan atraksi kawanan kera abu-abu yang memancing kepiting/rajungan dengan ekornya pada saat air laut surut.
(4) Manting, dan Air Kacip. Di pos ini terdapat sumber air yang tidak pernah kering sepanjang tahun, dan merupakan habitat macan tutul.
(5) Popongan, Sejile, Sirontoh, Kalitopo. Di pos ini terdapat fasilitas untuk naik sampan di laut yang tenang, melihat berbagai jenis ikan hias, dan lokasi pengamatan burung migran.
(6) Curah Tangis. Di pos ini terdapat fasilitas untuk kegiatan panjat tebing dengan tinggi 10-30 meter, dan kemiringan sampai 85%.
Sayangnya saya dan rombongan tidak bisa berlama-lama di Taman Nasional Baluran karena sore harus sampai di Banyuwangi untuk wisata kuliner dan lanjut menginap.
Jadi, hanya terbatas sampai Savana Bekol dan foto-foto di tempat itu dan sekitarnya. Bila ada kesempatan lagi saya usahakan di taman nasional ini sampai bisa masuk ke pantai Selat Madura.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H