Taman Nasional Baluran sebagian besar merupakan sabana. Ekosistem tidak stabil dan menyesuaikan dengan iklim dan margasatwa. Ketinggian daratannya terbagi menjadi tanah datar, tanah bergelombang dan tanah terjal. Tanah yang datar memiliki ketinggian antara 0-124 mdpl.Â
Tanah yang bergelombang memiliki ketinggian 125-900 mdpl. Sedangkan tanah yang terjal memiliki ketinggian lebih dari 900 mdpl. Batu karang yang terjal terhampar pada garis pantai di Mesigit, Balanan, dan Montor. Luas tanah datar sekitar 1.500-2.000 Ha di bagian tenggara, yaitu sabana Bekol, Semiang dan sekitarnya.Â
Tanah bergelombang mencakup daerah sekitar 8.000 Ha, yaitu sabana Balanan, Kramat, Talpat, Labuhan Merak, Air Tawar, Karangtekok dan sekitarnya.
Vegetasi dan Satwa di Taman Nasional BaluranÂ
Dalam situs wikipedia.org, disebutkan Taman Nasional Baluran memiliki sekitar 444 jenis tumbuhan dan di antaranya merupakan tumbuhan asli yang khas dan mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering.Â
Tumbuhan khas tersebut adalah: Widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), Mimba (Azadirachta indica), Pilang (Acacia leucophloea). Tumbuhan lainnya antara lain: Asam jawa (Tamarindus indica), Gadung (Dioscorea hispida), Kemiri (Aleurites moluccana), Gebang (Corypha utan), Api-api (Avicennia sp.), Kendal (Cordia obliqua), Salam (Syzygium polyanthum), Kepuh (Sterculia foetida)
Adapun satwa di taman nasional ini terdapat 26 jenis mamalia, di antaranya adalah: Banteng (Bos javanicus javanicus), Kerbau liar (Bubalus bubalis), Ajag (Cuon alpinus javanicus), Kijang (Muntiacus muntjak muntjak), Rusa (Cervus timorensis russa), Macan tutul jawa (Panthera pardus melas), Kancil (Tragulus javanicus pelandoc), Kucing bakau (Prionailurus viverrinus). Satwa banteng merupakan maskot/ciri khas dari Taman Nasional Baluran.
Selain itu, terdapat sekitar 155 jenis burung, di antaranya termasuk burung langka seperti: Layang-layang api (Hirundo rustica), Tuwuk Asia (Eudynamys scolopacea), Burung merak (Pavo muticus), Ayam hutan merah (Gallus gallus), Kangkareng (Anthracoceros convecus), Rangkong (Buceros rhinoceros), Bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), Ayam Hutan Hijau (gallus varius), Elang ular bido, Elang Brontok.