Pantai Plengkung (G-Land): Tempat favorit peselancar Internasional
Oleh: Eko Setyo Budi
Pantai Plengkung, atau lebih dikenal dengan nama G-Land adalah pantai yang terletak dalam Kawasan Taman Nasional Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Julukan G-Land untuk Pantai Plengkung didasari atas sejumlah alasan, yakni adanya huruf G- Land yang terdapat pada Teluk Grajakan di Pantai Plengkung.Â
Huruf G juga diambil dari green yang merupakan pantai letak Pantai Plengkung sebagai green forest. Alasan lainnya, huruf G diambil dari kata Great karena ombaknya besar, panjang, dan penuh. Disamping itu, wisatawan dapat melihat keindahan panorama alam di sekitar Pantai Plengkung  menjadi daya tarik sendiri seperti hutan tropis, rindangnya pohon bambu, dan sun rise.
Adapun harga tiket masuk Pantai Plengkung, dikutip dari situs resmi Dinas Pariwisata Kabutapen Banyuwangi (spm.banyuwangikab.go.id) dibandrol pada hari biasa sekitar antara Rp 10.000,- hingga Rp. 15.000,-. Sedangkan pada hari libur atau akhir pekan, harga tiket bisa naik menjadi Rp 20.000,- hingga Rp 25.000,-. Harga tiket tersebut bagi pengunjung ke kawasan Pantai Plengkung relatif terjangkau. Untuk tarif jasa tranportasi darat menuju Pantai Plengkung sudah tertera dalam spanduk terpasang di Gazebo Pancur.Â
Sekedar diketahui bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Pantai Plengkung dengan kendaraan bermotor terlebih dahulu berhenti di Pancur.  Pancur merupakan pangakalan akhir menuju Pantai Plengkung bagi kendaraan wisatawan. Karena menuju ke sana jaraknya sekitar 8 km berupa jalan 'makadam' (jalan perkerasan batu). Setelah tiba di Pancur, kami turun dari mobil Hiace, selanjutnya pindah  kendaraan yang sehari sebelumnya sudah disewa oleh temanku dari Banyuwangi.Â
Persewaan kendaraan bermotor di Pancur dikelola masyarakat setempat bekerjasama dengan pihak Pengelola Taman Nasional Alas Purwo. Kendaraan sewa yang digunakan jenis 'Trooper' yang kami tumpangi bisa memuat 7 orang tidak termasuk sopir. Pak Soleh (driver) yang saya tumpangi ini mengatakan di sini ada 8 buah kendaraan khusus disewakan kepada wisatawan. Â Â
Setelah tiba di area parkir Pantai Plengkung, dan sebelum masuk pantai saya berhenti sejenak melihat papan kayu tertulis  "Alas Purwo Nasional Park: G-Land Plengkung Beach" dan kami pun berfoto, serta melihat papan peta kawasan Pantai Plengkung, dimana posisi kami berada saat itu.
Selanjutnya berjalan kaki menyusuri jalan ada trotoarnya menuju G-Land yang merupakan titik akhir bagi wisatawan. Â Di sana wisatawan dapat melihat hamparan memanjang Pantai Plengkung yang indah dan mempesona. Â Di saat itu pula, saya melihat beberapa turis membawa papan selancar naik pick up. Kata temanku yang asli Banyuwangi, mereka mau naik perahu nelayan untuk diantarkan ke gelombang ombak tinggi yang agak jauh dari bibir pantai.
Akhirnya tibalah di Joyos Surf Camp G-Land yaitun tempat menginap bagi para peselancar dunia. Di depan gerbang  Surf  Camp ada lapangan cukup luas yaitu lapangan persegi panjang sebagian lahannya diperkeras beton untuk 'helipat' dicat warna hijau. Saya dan teman-teman bisa mengabadikan di G-Land dengan berfoto di spot yang terbaik sekitar bibir pantai, gazebo, duduk dikursi/sofa menghadap pantai. Jadi, G-Land ini sudah dikenal dunia, surganya surfing dan kami pun bisa menikmati wisata Pantai Plengkung yang menakjubkan itu.
Ombak besar Pantai Plengkung daya tarik peselancar dunia
Daya tarik utama Pantai Plengkung adalah ombaknya besar dan menantang. Pantai ini menjadi surga para peselancar dunia karena memiliki gelombang ombak yang tinggi dan cepat. Oleh karena itu, Pantai Plengkung sering menjadi arena kompetisi surfing tingkat internasional yang diadakan tiap tahun. Pantai Plengkung ini termasuk salah satu dari tujuh spot surfing yang memiliki ombak terbaik di dunia (The Seven Giant Waves  Wonder) setelah Hawai.
Mengutip dari situs Kompas.com disebutkan ombak Pantai Plengkung berbentuk tinggi memanjang, dan berkecepatan tinggi. Ombak tersebut juga memiliki tiga tingkatan berdasarkan tinggi rendahnya ombak. Tingkatan pertama adalah Many Track Waves. Ombak yang tingkatannya rendah dengan tinggi tiga hingga empat meter.Â
Tinggi ombak ini biasanya digunakan untuk peselancar pemula. Tingkatan kedua adalah Speedis Waves yang memiliki ketinggian lima hingga enam meter. Tingkat ketiga adalah Kong Waves yang memiliki ketinggian enam hingga delapan meter. Ombak Kong Waves dapat digunakan untuk melakukan Tube Riding (salah satu teknik radikal dalam berselancar). Jenis ombak tersebut hanya ditemukan di Hawai dan Afrika Selatan.
Pantai Plengkung tempat ajang lomba selancar dunia
Salah satu keunikan gulungan ombak Pantai Plengkung yaitu berupa gulungan ombak konsisten dalam satu waktu. Tujuh gulungan dalam satu hempasan. Besarnya gulungan ombak G-Land ini karena adanya arus Antartika yang terbawa oleh Samudera Hindia. Adanya sudut teluk membuat ombak semakin sempurna unuk para peselancar. Periode ombak terbaik terjadi sekitar bulan Juli hingga September.Â
Jenis ombak yang dimiliki Pantai Plengkung, salah satu favorfit para peselancar dan menjadikan pantai tersebut menjadi ajang lomba selancar tingkat internasional, seperti World Surfing League (WSL) Championship Tour (CT), Banyuwangi G Land Internasional Team Challenge, dan Da Hui Pro Surfing Word Championship.  Jadi, boleh dikatakan bahwa panorama alam Blambangan yang eksotik ini merupakan salah satu pariwasata terbaik dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H