Padang Savana Sadengan berada dikawasan di Alas Purwo yang terletak 75 kilometer jauhnya dari pusat Kota Banyuwangi, tepatnya berada di Desa Kutorejo, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, Jawa Timur.Â
Sadengan merupakan savana buatan sebagai tempat padang pengembalaan (feeding ground) di Taman Nasional Alas Purwo dengan luas 84 hektar pada tahun 1978.Â
Setelah dilakukan pembukaan hutan, kemudian mulai ditanami jenis-jenis rumput seperti rumput balung (Arudinella), Dischantium caricosum, lamuran (Polytrias amura) dan merakan (Hetoropgon contortus).
Di Sadengan, para pengunjung bisa mengamati banteng di waktu yang terbaik yaitu pagi sekitar pukul: 06.00 -- 09.00 WIB atau sore hari sekitar pukul: 15.30 -- 17.00 WIB.Â
Kawasan Sadengan ini seringkali dikatakan mirip dengan Afrika. Karena Sadengan masih berada dalam Kawasan Taman Nasional Alas Purwo, maka biosite ini juga masih beririsan Cagar Biosfer dan memang menjadi daya tersendiri bagi keaneka ragaman hayati.Â
Secara Geologi dataran aluvial pantai yang penyebarannya dibatasi pematang perbukitan batu gamping ini menyusun padang Savana Sadengan yang terletak di Taman Nasional Alas Purwo bagian barat.
Padang Savana Sadengan merupakan tempat berkumpulnya para hewan-hewan spesies yang dilindungi di bawah naungan Balai Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi, seperti: burung merak, sapi, kerbau, kijang, rusa, macan, monyet, babi hutan, dan masih banyak lagi biasanya pagi hari dan di sore hari hewan-hewan tersebut akan makan dan wisatawan bisa melihat secara langsung.
Walaupun padang pengembalaan Sadengan dibuat  oleh manusia, namun keberadaannya menjadi sangat penting karena merupakan habitat mamalia besar seperti banteng (Bos javanicus), kijang (Muntiacus muncak) dan rusa (Cervus timorensis). Yang menarik salah satu jenis burung ditemukan di Sadengan adalah merak hijau (Pavo muticus) yang pada tahun 2020 masih tergolong dalam status Endangered Species dengan sebaran habitat terbatas.
Pengunjung dimanjakan dengan hijaunya hamparan rumput  yang mengelilingi tempat Sadengan tempat makan para hewan-hewan yang ada di Alas Purwo.Â
Di samping itu pengunjung bisa menikmati suasana khas hutan tropis dan jernih air sungai yang kian merasakan ketenangan, jauh dari keramaian, karena lokasi wisata tersebut terletak jauh dari pemukiman warga.
Adapun fasilitas  bagi wisatawan, pihak Taman Nasional Alas Purwo menyediakan satu set alat teropong digunakan untuk melihat lebih dekat habitat hewan-hewan. Di tempat itu juga terdapat menara dua tingkat agar dapat melihat lebih jelas serta bisa menfoto kawanan banteng dan hewan lainnya.Â
Bila pengunjung ingin santai tersedia tempat duduk memanjang yang depannya ada meja panjang terbuat dari kayu semua. Di tempat duduk itu, saya santai menikmati suasana alam yang asri ini sambil makan kue dan minum yang kita bawa sendiri, karena ditempat itu tidak ada warung.
Petugas jaga padang Savana Sadengan bernama Susanto dengan sigap membantu kami mengarahkan pandangan melihat ke sekumpulan banteng sedang makan rumput, dan sebagian banteng istirahat merebahkan tubuhnya diam ditempat. Â
Pak Susanto ini telah berkerja di Balai Taman Nasional Alas Purwo sejak tahun 2013 banyak memberikan informasi kepada pengunjung mengenai habitat hewan di sini, agar kita merasa puas setelah berkunjung melihat satwa Savana Sadengan. Â
Dengan teropong pengunjung dapat membidik banteng lebih dekat, serta dapat membuat video dalam HP mendekatkan kamera ke teropong yang dipandu oleh Pak Susanto. Dalam video ini saya rekam segerombolan banteng sedang menikmati makan rumput, gerombolan babi hutan, monyet, burung bangau putih berdampingan dengan banteng bisa menjadi kenang-kenangan yang tak pernah terlupakan.
Oleh: Eko Setyo Budi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H