Saya jadi ingat perjalanan Indonesia mengikuti Olimpiade sepanjang sejarah emas pertama dipetik oleh Susi Susanti dari cabor Bulutangkis Olimpiade 1992 di Barcelona, lalu emas kedua dari Alan Budi Kusuma juga dari cabor yang sama.Â
Seingatku, Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma peraih medali emas, setelah diterima secara kenegaraan diarak di Ibukota Jakarta, dan rasanya belum terdengar libur satu hari, apalagi dua hari atas prestasi yang membanggakan bagi bangsa Indonesia.Â
Proyek emas Olimpiade pernah ditulis di media cetak Kompas setahun sebelum Olimpade 1992. Kompas mengulas panjang lebar ditulis berturut-turut mengenai proyek medali emas Olimpiade 1992 akan diperoleh dari cabor Bulutangkis.
Bila dibandingkan dengan Botswana negara kecil di Afrika bagian selatan sangat menghargai para atletnya telah mencapai puncak tertinggi bidang olahraga di Olimpiade.Â
Lalu, bagaimana dengan atlet Indonesia yang memperoleh medali emas Olimpiade yang diperoleh dengan perjuangan keras, berdarah-darah? Â Yah.. ini sekedar catatan kecil saja, barangkali Kompasianer bisa mengulas lebih jauh Indonesia selama mengikuti Olimpiade.Â
Semoga atlet kita di ajang Olimpiade berikutnya memperoleh medali emas lagi. Tentunya Pemerintah lebih serius lagi menggali cabor yang menghasilkan emas.Â
Sepatutnya atlet berlatih dan berlaga  diajang internasional, apapun cabor harus mendapatkan perhatian yang adil, agar atlet kita terpacu lebih berprestasi lagi.Â
Saya kira layak ada libur nasional sehari, Â walaupun diperoleh sekeping emas untuk merayakan kemenangan, kebanggaan bersama untuk kejayaan Indonesia. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H