Mohon tunggu...
Eko Wahyu Mardiyanto
Eko Wahyu Mardiyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Agronomi Faperta '18

Man Jadda Wajada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovas Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Meja, Kursi, dan Wastafel dari Ecobrick

6 September 2021   13:32 Diperbarui: 6 September 2021   13:42 1519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kegiatan belajar mengajar di TK AN-NUR yang masih beralaskan tikar|Dokpri

Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disebut dengan KKN merupakan suatu bentuk pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa kepada masyarakat, yang mana ketika sebelum adanya pandemi KKN ini biasa dilakukan secara offline dan berkelompok, dengan adanya pandemi ini KKN Universitas Jember memilih untuk melaksanakan KKN Back To Village (BTV) yang dilakukan secara mandiri di daerah masing-masing. Eko Wahyu Mardiyanto, mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ dengan DPL Bekti Palupi, S.T., M.Eng., memilih tema Program Inovasi Teknologi atau Informasi dalam Penanganan Covid-19 dengan sasaran TK AN-NUR di Dusun Tepanas. Dusun Tepanas ini merupakan salah satu dari tiga dusun di yang ada di Desa Kranji.

            Desa Kranji merupakan sebuah desa yang termasuk kedalam wilayah Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur.  Untuk menuju Desa Kranji, aksesnya cukup mudah untuk dijangkau, karena desa ini tepat satu jalur dengan jalan raya menuju kecamatan Paciran. Karena terletak di pantai utara, hal ini membuat Desa Kranji terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian lautan dan bagian pemukiman yang dihuni oleh warga, kedua bagian ini dibatasi oleh jalan raya Deandeles.

Sebagian besar masyarakat Desa Kranji merupakan warga asli yang sudah lama tinggal di desa ini bahkan mulai dari kecil. Selain dari warga asli Desa Kranji, penduduk Desa ini juga banyak yang merupakan pendatang dari desa sekitar ataupun dari luar daerah. Kebanyakan pendatang ini bisa tinggal di Desa Kranji karena menjadi suami atau istri dari warga Desa Kranji sehingga mereka dapat menetap di Desa ini. 

Selain itu pendatang ini berasal dari luar desa dan memang ingin tinggal di Desa Kranji dengan membangun rumah disini. Kebanyakan dari mereka memilih tinggal di Desa Kranji karena disini untuk harga kebutuhan pokok sehari-hari harganya masih tergolong murah dan cukup mudah untuk didapatkan. Selain itu harga tanah di desa ini juga masih tergolong murah sehingga banyak peendatang yang membangun rumah dan tinggal disini. Hal ini menyebabkan semakin lama pertambahan jumlah penduduk Desa Kranji meningkat. 

Namun dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk Desa Kranji ini berbanding terbalik dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan tempat tinggal mereka. Hal ini dapat dibuktikan dengan kebiasaan buruk masyarakat yang suka membuang sampah pada tempat-tempat yang tidak semestinya seperti sungai, selokan, dan tempat lain yang jauh dari pemukiman. 

Khususnya di Dusun Tepanas sendiri yang masih belum memiliki tempat pembuangan sampah akhir yang dapat menjadi pusat pembuangan sampah masyarakat. Hal ini menyebabkan masyarakat dengan mudahnya membuang sampah rumah tangganya ke tempat-tempat yang telah disebutkan tadi. Sehingga dengan adanya sampah-sampah ini dapat mencemari lingkungan dan dapat berdampak bagi kesehatan masyarakat.

Adanya sampah-sampah ini semakin berdampak buruk karena kebanyakan sampah-sampah tersebut merupakan jenis sampah plastik. Hal ini dikarenakan semenjak adanya panedemi Covid-19, konsumsi masyarakat akan plastik semakin meningkat karena semua bungkus makanan ataupun barang belanjaan lainya sudah terbuat dari platik. Sampah plastik ini akan berdampak sangat serius apabila tidak diolah terlebih dahulu.

Berdasarakan adanya permasalahan tersebut, Eko ingin memberikan kontribusi sekaligus solusi yang dapat membantu masyarakat Dusun Tepanas khususnya bagi sasaran dalam pengelolaan sampah. Solusi yang diberikan oleh adalah memberikan edukasi kepada masyarakat Dusun Tepanas tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya serta memberikan edukasi tentang salahsatu cara mengolah sampah plastik yakni mengolah sampah plastik menjadi Ecobrick. Eko melakukan pencegahan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dengan cara menampung sampah-sampah plastik yang mereka miliki untuk dijadikan bahan pembuatan Ecobrick.

Ecobrick merupakan salahsatu teknik pengolahan sampah plastik dimana sampah-sampah plastik dimasukan kedalam botol dan dimampatkan sampai tekstur botol menjadi keras. Ecobrick ini dapat digunakan menjadi bata ramah lingkungan dan menjadi meja, kursi serta barang-barang lain yang lebih bermanfaat sesuai dengan kreatifitas masing-masing.

Contoh kreasi meja dan kursi dari Ecobrick|Dokpri
Contoh kreasi meja dan kursi dari Ecobrick|Dokpri
Program kerja KKN yang diusung oleh Eko pada KKN BTV 3 ini adalah menampung sampah plastik dari masyarakat serta memberikan edukasi kepada mereka tentang bahaya membuang sampah sembarangan. Setelah itu sampah-sampah plastik ini dijadikan bahan pembuatan Ecobrick dan dari Ecobrick ini dikreasikan menjadi meja dan kursi. Meja dan kursi yang telah dibuat akan dimanfaatkan oleh sasaran. Sasaran KKN yang dipilih adalah sebuah TK di Dusun Tepanas bernama TK AN-NUR.  

Pemilihan sasaran ini didasarkan karena kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di TK ini masih beralaskan tikar bahkan lantai, sehingga dengan adanya meja dan kursi dari Ecobrick ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana belajar mengajar disana. Selain memberikan meja dan kursi tersebut, Eko juga memberikan edukasi kepada siswa dan siswi mengenai bahaya membuang sampah sembarangan serta mengajak siswa dan siswi untuk belajar mengolah sampah dengan cara membuat ecobrick.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun