Mohon tunggu...
Eko AgusPurwanto
Eko AgusPurwanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Transformasi Pendidikan: Pengawas Hadapi Tantangan Kesenjangan Digital di Era Teknologi

20 Mei 2024   23:23 Diperbarui: 21 Mei 2024   00:13 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan nasional, peran pengawas pendidikan di sekolah dan madrasah menjadi semakin krusial, terutama dengan adanya tantangan baru yang muncul di era digital. Transformasi teknologi di sektor pendidikan menuntut pengawas untuk beradaptasi dan memperbarui metode pemantauan serta evaluasi mereka.

Pengawas Pendidikan Sekolah dan Madrasah di Era Digital

Di tengah maraknya penggunaan teknologi dalam proses belajar-mengajar, pengawas pendidikan dituntut untuk tidak hanya memahami aspek tradisional pendidikan tetapi juga teknologi digital yang digunakan di sekolah dan madrasah. 

Dr. Ahmad Fauzi, pakar pendidikan dari Universitas Indonesia, menyatakan, "Pengawas harus mampu mengevaluasi penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan memastikan bahwa teknologi tersebut benar-benar meningkatkan kualitas belajar siswa, bukan sekadar menjadi alat tambahan."

Penggunaan Learning Management System (LMS) dan berbagai aplikasi pendidikan lainnya telah menjadi bagian integral dari proses belajar-mengajar. Pengawas kini harus memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara efektif dan efisien, serta mampu mendeteksi dan mengatasi hambatan teknis yang mungkin muncul.

Sistem Rekrutmen dan Pembinaan Pengawas Pendidikan

Proses rekrutmen pengawas pendidikan kini juga mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan di era digital. Rekrutmen tidak hanya menilai kualifikasi akademik dan pengalaman mengajar tetapi juga kemampuan calon pengawas dalam menggunakan dan mengevaluasi teknologi pendidikan. 

"Calon pengawas sekarang harus memiliki keterampilan digital yang memadai," kata Dr. Ratna Dewi dari Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pendidikan. "Mereka harus mampu mengevaluasi penggunaan teknologi dalam kelas dan memberikan rekomendasi yang relevan."

Pembinaan pengawas juga ditingkatkan dengan program pelatihan yang mencakup penggunaan teknologi dalam pendidikan. Dr. Siti Hajar, konsultan pendidikan, menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan, "Pelatihan yang terus-menerus tentang teknologi pendidikan sangat penting. Pengawas harus selalu diperbarui dengan perkembangan terbaru dalam teknologi pendidikan agar mereka dapat memberikan bimbingan yang tepat."

Analisis Isu Terkini: Kesenjangan Digital

Salah satu isu terkini yang dihadapi pengawas pendidikan adalah kesenjangan digital di antara sekolah-sekolah di Indonesia. Banyak sekolah, terutama di daerah terpencil, masih kekurangan akses terhadap teknologi yang memadai. Hal ini menjadi tantangan besar bagi pengawas dalam memastikan bahwa semua sekolah dapat mengimplementasikan teknologi dengan efektif.

"Pengawas harus bekerja lebih keras di daerah yang kurang terjangkau teknologi," ujar Dr. Budi Santoso, ahli kurikulum. "Mereka perlu menemukan cara-cara inovatif untuk mendukung guru dan siswa yang belum memiliki akses teknologi yang memadai."

Pengawas Akademik dan Manajerial di Era Digital

Pengawas akademik kini harus mengevaluasi tidak hanya proses pembelajaran tradisional tetapi juga pembelajaran berbasis teknologi. Mereka harus memastikan bahwa penggunaan teknologi benar-benar mendukung pencapaian hasil belajar yang diharapkan. "Efektivitas pembelajaran digital harus dievaluasi secara menyeluruh," kata Dr. Budi. "Pengawas perlu memastikan bahwa konten digital yang digunakan relevan dan dapat diakses oleh semua siswa."

Sementara itu, pengawas manajerial fokus pada pengelolaan sumber daya teknologi di sekolah. Mereka harus memastikan bahwa infrastruktur teknologi, seperti jaringan internet dan perangkat keras, berfungsi dengan baik dan mendukung kegiatan belajar-mengajar. "Pengelolaan yang baik dari aspek teknologi sangat penting untuk memastikan bahwa semua siswa mendapatkan manfaat maksimal dari teknologi yang ada," tambah Dr. Budi.

Dalam menghadapi tantangan era digital, pengawas pendidikan perlu memperkuat keterampilan digital mereka dan memastikan bahwa semua sekolah memiliki akses yang adil terhadap teknologi. Pemerintah dan lembaga pendidikan harus bekerja sama untuk mengurangi kesenjangan digital dan memberikan pelatihan berkelanjutan bagi pengawas.

Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh Indonesia, perlu ada komitmen bersama dari semua pihak. Pengawas pendidikan harus dipersenjatai dengan keterampilan dan pengetahuan yang tepat untuk menghadapi tantangan era digital."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun