Mohon tunggu...
Eko Subur
Eko Subur Mohon Tunggu... -

Kebebasan itu adalah hak asasi manusia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Papua (Pantas) Minta Merdeka

1 Oktober 2013   04:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:10 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_282379" align="aligncenter" width="300" caption="Youtube.com"][/caption] Judul kontroversi ini ditulis oleh seorang yang mengklaim dirinya sebagai Papuan Children dalam sebuah film sangat-sangat pendek (1’21”) di situs Youtube.

Dalam keterangannya, Papuan Children menyebutkan, Papua pantas minta merdeka, karena di pegunungan tengah provinsi Papua harga minyak goreng mencapai Rp 350.000,- per liter dan harga beras mencapai Rp 1.800.000,- per dua karung. Mahalnya harga bahan kebutuhan pokok itu disebabkan kurang memadainya sarana dan prasarana yang dibangun oleh pemerintah provinsi Papua. Padahal triliunan rupiah dana otonomi khusus sudah diterima oleh pemerintah daerah setempat, namun tidak jelas kemana rimbanya karena banyak dikorupsi oloeh pejabat setempat. Jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memeriksa pejabat setempat yang diduga terlibat korupsi, maka mereka langsung memprovokasi masyarakat untuk menuntut merdeka. Inilah kisah nyata dari Tanah Papua.

Film ini sepertinya mengambil potongan sebuah adegan dari film Di Timur Matahari garapan Ari Sihasale yang menceritakan tentang kehidupan masyarakat di pedalaman Papua. Apakah Papua (pantas) minta merdeka ? Silahkan saksikan film ini dan berikan penilaian menurut pendapat Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun