Dalam perhelatan Piala AFF, terutama Grub B, sedikit telah terlihat gambaran permainan lawan. Dua partai sebelumnya menunjukkan bahwa tidak ada lawan yang mudah (Piala AFF: Warning untuk Timnas Indonesia). Menarik untuk membahas kira-kira bagaimana strategi Couch Shin Tae-yong berkaca pada pertandingan sebelumnya yang dilakoni Timnas Indonesia.
Strategi yang akan diterapkan mungkin tidak akan jauh beda dari dua pertandingan terakhir Timnas Indonesia dibawah Shin Tae- yong ketika kalah 0:1 atas Afghanistan dan menang 4:1 atas Myanmar. Â Pelatih sepertinya menyukai formasi 4-1-4-1 dalam kondisi normal. Ketika bertahan akan bertransformasi menjadi 5-4-1. Ketika menyerang menjadi 4-3-3. Â Pakem demikian tampak dari dua uji coba yang dilakoni Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong menempatkan 2 bek tengah dan bek sisi kanan-kiri  mengawal pos pertahanan. Lalu seorang gelandang dengan tipikal defensif, ketika lawan menyerang akan berfungsi seolah-olah menjadi bek. Tugasnya menjadi tembok pertama menahan serangan lawan.
Sebaliknya, ketika menyerang diharapkan mampu mengalirkan bola. Posisi yang mirip peran yang dilakoni Ngolo Kante di Chelsea. Sayangnya, tidak ada pemain lini tengah Indonesia yang sama baiknya dalam bertahan dan menyerang.
Dua gelandang tengah ditugaskan memainkan bola di tengah dan mengalirkan bola ke depan. Satu gelandang tipikal playmaker yang dapat dipastikan diisi Evan Dimas. Satu lagi, gelandang yang punya kemampuan menerobos pertahanan lawan, kemampuan dribling yang bagus. Dalam dua pertandingan terakhir posisi itu dipercayakan kepada Ricky Kambuaya.
Posisi gelandang kanan-kiri. Perannya kurang lebih sama, menyisir sisi sayap. Kadang-kadang berperan sebagai penyerang kanan-kiri, bermain di sayap sesekali menerobos. Tipe, sayap modern yang tugasnya memang tidak sekedar memberikan crossing ke striker.
Dalam beberapa pertandingan yang sudah dimain Couch Shin Tae-yong, Timnas Indonesia jarang menerap umpan-umpan silang. Dia sadar betul kekurangan fisik pemain Indonesia, tidak terlalu bagus dalam duel-duel udara.
Dalam posisi menyerang terlihat dari pertandingan-pertandingan sebelumya, Timnas Indonesia tidak bermain dengan target man. Penyerang bermain dengan istilah false nine. Dia  ditugaskan menarik pertahan lawan untuk membuka ruang bagi lini kedua mencetak gol.
Secara keseluruhan pelatih Indonesia lebih menyukai pemain-pemain dengan memiliki fisik yang bagus, daya jelajah dan petarung. Di era Shin Tae-yong kelihatan sekali peningkatan fisik pemain Timnas Indonesia. Lantas, siapa kira-kira yang akan mengisi pos Timnas Indonesia. Mari menebak-nebak!
Kiper
Pos ini mungkin akan diisi oleh M. Riyandi kalau berkaca pada dua pertandingan uji coba yang dilakoni Timnas Indonesia.
Bek Kanan
Pos ini hampir pasti menjadi milik Asnawi Mangkualam. Asnawi memilik kemampuan yang sama baiknya dalam bertahan dan menyerang di pos kanan.
Bek Tengah
Indonesia memiliki pemain yang kemampuan merata di pos ini meski tidak terlalu menonjol. Tapi, satu tempat sepertinya akan diisi Elkan Baggot.
Bek kiri
Pos ini hampir pasti menjadi milik Pratama Arhan. Dia memang menjadi pilihan utama sejak  Shin Tae-yong melatih. Dia cukup bagus dalam membantu penyerangan. Namun, kadang terlambat menutup pos yang dia tinggalkan
Gelandang Tengah
Satu tempat di pos tengah hampir pasti akan menjadi milik Evan Dimas. Dia mungkin satu-satunya di posisi tengah yang memiliki kemampuan mengalirkan bola yang paling baik. Selain itu, dia juga memiliki teknik yang bagus. Dia juga unggul dari segi pengalaman dari semua pemain Timnas.
Pos lain di sisi tengah mungkin sulit bagi Shin Tae-yong untuk menentukan. Dia tidak memiliki tipikal gelandang jangkar yang mumpuni. Bagus dalam bertahan tapi bisa membangun serangan. Dalam beberapa kesempatan pelatih bahkan memainkan pemain yang pos aslinya bek tengah.
Demikian juga pemain tengah dengan kemampuan dribbling yang bagus. Dalam kondisi stagnan bisa diandalkan menerobos pertahanan lawan atau menjadi second striker. Pos yang mirip diisi Kaka ketika bermain di AC Milan. Timnas Indonesia memang memiliki gelandang yang dribblenya bagus. Sayangnya, tipikalnya pemain sayap, bermain di sisi lapangan.Â
Gelandang Kanan/Kiri
Timnas Indonesia memilik pemain yang cukup merata di pos ini. Ada beberapa pemain yang menonjol dalam menyisir dan menusuk dari sisi lapangan. Ada Witan Sulaiman, Egy Maulana Vikri, Irfan Jaya, Ramai Rumakiek, dan Yabes Roni.
Jika tidak ada masalah pos kanan hampir pasti akan di isi oleh Egy Maulana Vikri. Pos kiri dalam beberapa dua pertandingan terakhir disi bergantian Witan dan Irfan Jaya. Timnas Indonesia mungkin tidak terlalu bermasalah di kedua sisi ini.
Penyerang
Soal siapa yang menjadi juru gedor Timnas Indonesia, coach mungkin kesulitan. Faktanya dalam beberapa pertandingan, dia mengutak-atik lini depan.
Secara bergantian Kushedya Hari Yudo, Dedik Setiawan dan Ezra Walian telah dicoba secara bergantian. Hasilnya tidak satu pun dari mereka mampu mencetak gol.
Namun, pos ini tidak lagi melulu untuk mencetak gol. Bisa jadi memang tugas mereka untuk membuka ruang bagi pemain lini kedua untuk mencetak gol. Pada pos ini, penyerang ditugaskan menarik dan mengalihkan pemain bertahan lawan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI