Tuntuan New Normal sebagai akibat dari pandemi yang melanda seluruh belahan dunia adalah suatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Kondisi New Normal berlaku untuk seluruh sektor kehidupan seperti kesehatan, ekonomi, sosial, pariwisata, pendidikan, dan lainnya.
Kegiatan sehari-hari dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat demi memutus rantai penularan Covid 19 supaya pandemi tidak meluas. Kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka perlahan dilakukan secara virtual.
Pertemuan-pertemuan virtual sebisa mungkin dilakukan untuk mencegah kerumunan. Maka dari itu, masyarakat harus cerdas untuk mencari solusi di tengah segala keterbatasan. Seturut dengan ide Bapak Presiden bahwa kita harus menggunakan gas-rem secara cerdas demi keberlangsungan hidup selama pandemi.
Bulan Ramadhan tahun ini masih dalam kondisi pandemi yang masih mewabah. Pemerintah masih memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) termasuk memberikan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan.
Namun, jangan sampai kondisi pandemi membuat kamu tidak melakukan apa-apa. Pandemi semestinya tidak menghilangkan esensi kebersamaan dan silaturahmi di Bulan Ramadhan ini. Tapi, kamu perlu mencari solusi jangan keluar, dimana silaturahmi tetap jalan dan kesehatan tetap terjaga.
 Perkembangan teknologi menawarkan solusi untuk menerobos keterbatasan. Lewat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, kita masih dapat terkoneksi meskipun hanya kontak secara dalam jaringan (daring). Jadi, kamu bisa tetap buka bersama-sama (Bukber) dengan keluarga. Jika dulu bisa secara tatap muka langsung, hari ini dapat kamu lakukan secara virtual.
Pertemuan virtual saat ini bisa dikatakan menjadi kebutuhan supaya aktivitas tetap berjalan sebagaiman biasanya tanpa harus terhenti karena pandemi ini. Namun, pelaksanaan pertemuan virtual membutuhkan perhatian lebih supaya even bisa tetap berjalan.
Yup, jika dulu kamu hanya butuh bawa badan dan modal untuk ke restoran. Hari ini, kamu harus menyiapkan gadget, memiliki jaringan dan kuota internet dan aplikasi video konferensi di gadget kamu. Selain itu, harus ada yang rela menjadi host, co host sampai moderator untuk mengatur pertemuan berjalan secara teratur. Sebab, akan sangat mengganggu jika semua orang berbicara pada saat yang bersamaan.
Nah, jika dulu dalam pertemuan tatap muka langsung kamu dan yang lain bisa ngobrol dengan orang disebelah mejamu. Sekarang hal itu tidak mungkin!
Menariknya virtual event dapat disaksikan di beberapa platform media sosial secara langsung (live), seperti YouTube, Instagram, Zoom atau website yang terintegrasi dalam waktu bersamaan membuat acara kita menjadi lebih mudah diakses.
Selain itu, pertemuan virtualmu juga bisa direcord sebagai kenang-kenangan. Jadi, tidak perlu lagi orang memegang alat perekam dan kamera sebab sudah include dalam platform konferensi yang kamu gunakan.
Kamu juga tidak perlu berpindah tempat untuk hadir mengikuti acara bukber dengan keluarga dan teman-temanmu. Dengan kata lain, kamu bisa menghemat biaya-biaya yang biasa kamu keluarkan ketika berpindah tempat dari rumah atau kantor ke restoran. Seperti beli bensin dan uang parkir
Selain hemat biaya, kamu juga bisa hemat waktu. Resiko ketinggalan juga tidak terlalu besar selama jaringan internet lancar. Kamu bisa mengakses pertemuan virtual kapan dan dimanapu tanpa terbatas ruang dan waktu.
Namun, pertemuan virtual bukan tanpa kelemahan. Atensi dari orang-orang yang ikut acara virtual biasanya rendah dibandingkan dibandingkan peretemuan tatap muka secara langsung. Wajar saja karena peserta bisa terdistraksi dengan kondisi di sekitarnya.
Kamu bisa saja meninggalkan room kegiatan karena merasa bosan, kegiatan tidak menarik, waktu yang terlalu bertele-tele dan terlalu didominasi orang-orang tertentu saja. Atau bisa saja kamu kelihatan 'ada' tapi tidak mengikuti acara.
Kamu bisa saja di saat melakukan konferensi bersamaan dengan mengetik tulisan untuk diupload kompasiana. Artinya, kamu bisa saja tidak fokus mengikuti acara virtual. Hal yang tidak mungkin kamu lakukan jika melakukan tatap muka langsung.
Dalam pertemuan langsung, orang biasanya menahan diri. Paling tidak demi menghormati orang lain yang ada di sekitarnya. Tapi, dalam acara virtual kamu bisa melakukan apa saja tinggal mematikan camera atau merubah sudut sorot kamera.
Hal lain yang juga penting yaitu kondisi jaringan internet, baik itu yang dimiliki oleh host atau peserta. Jaringan internet adalah kebutuhan primer dalam acara-acara virtual. Jika jaringan tidak lancar atau lemot maka hal buruk yang akan terjadi. Kamu bisa saja kehilangan gambar, suara yang putus-putus, yang ujung-ujungnya membuatmu tidak nyaman mengikuti acara.
Nah, apakah kamu masih tertarik bukber virtual?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H