Di tengah carut-marut informasi saat ini, dimana informasi diobral dimana-mana. Ada satu kesulitan mendasar bagi publik, informasi mana yang dapat dipercaya? Salah-salah menerima informasi, masyarakat bisa dirugikan. Broadcast info bencana misalnya, sering membuat masyarakat panik yang berujung kecelakaan.
Ada hal yang tidak mungkin dilakukan penggiat medsos meskipun bertingkah layaknya jurnalistik! yakni proses menuju validitas dan etika yang ada di dalamnya. Editing dan filtering memang terkadang mengganggu kecepatan dan orisinilitas informasi tapi jangan-jangan di menyelematkan nyawa. Untuk mencapai tahap itu, butuh pengalaman dan kepekaan terhadap situasi.
Namun, ada tantangan berat dari Pers Indonesia. Ya, kita semua tahu bahwa media di Indonesia ada yang berafiliasi dengan politisi. Hubungan mereka seringkali unik dan melewati sikap profesionalitas. Media yang seharusnya non partisan kelihatan nyerong ke partai atau politisi tertentu. Masyarakat pasti dapat menilai, partai mana yang seringkali nongol. Hal ini menjadi krusial karena tidak objektif atas kebenaran yang harusnya disuarakan media. Mau dilarang, dia bohirnya. Tapi, biarkan saja dia akan tenggelam dengan sendirinya.
Refleksi Hari Pers Nasional 2020
Hari Pers Nasional 2020 bisa menjadi ajang refleksi. Bahwa Pers Indonesia memang perlu memperbaharui infrastruktur. Adaptasi dengan zaman yang terus berkembang supaya tidak hilang dilindas waktu. Cara-cara lama seringkali tidak bisa menjawab persoalan baru. Teknologi adalah keniscayaan, dia mendukung kecepatan dan efektifitas.
Pers juga harus bisa menjadi garda terdepan dalam menangkal hoaks. Caranya tetap sama, junjung tinggi tetap etika! Etika menuntut insan pers menyapaikan kebenaran, keadilan dan keseimbangan.
Soal ekosistem pers memang perlu penataan dari pemerintah. Boleh-boleh saja platform media non pers tumbuh subur, menyebarluaskan informasi dan memperoleh untung.Â
Satu hal yang penting, platform harus dikenakan kewajiban sebagaiman pers yakni menjamin bahwa informasi benar dan membayar pajak ke negara. Soalnya kalau pers yang dibebasin dari kewajiban dengan dalih keadilan bisa ambyar republik ini!
Selamat Hari Pers Nasional! Horas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H