Ketika tanggal dan bulan belum menunjukan Bulan April, semua masyarakat yang mengerti tentang kontestasi politik terjun dan mengulik smartphone yang dimiliki masing-masing. Semua percakapan politik dengan bekal informasi seadanya yang dicomot dari media sosial dijadikan oleh masyarakat kita bahan debat.Â
Berdebat menjadi pengganti makanan sehari-hari, persis minimal 3 kali sehari. Komentar bernada mendukung dan mengajak berseliweran di media sosial. Entah di laman komen Instagram Influencer yang berasal dari kedua kubu, baik yang resmi ataupun abal-abal. Atau juga di group - group Facebook.Â
Dan tak kalah senyap di Whatsapp Group yang katanya untuk kalangan terbatas. Semua informasi baik yang Hoax atau yang benar berseliweran di Internet, baik yang berlangganan premium berkoneksi dahsyat, sampai dengan yang cuma bermodal paket data murah harian. Penulis pun mencoba menahan diri untuk tidak menulis hal tentang politik sampai dengan Pemilu selesai.
Tapi ada fenomena yang tak kalah asyik. Pasca Pemilu, umat Islam dihadapkan ke bulan Ramadhan dimana mereka mesti menahan diri dari berbuat yang jahat, disamping berpuasa di siang hari tentunya. Di tengah suasana pasca Pemilu yang sempat menimbulkan kerusuhan (tapi dengan cepat dipadamkan), Umat Islam Indonesia mesti mencari siraman ruhani instan ditengah kesibukannya bekerja.Â
Rupanya murid-murid Kyai-Kyai mahsyur dari NU paham bahwa ini adalah kesempatan untuk menghalangi umat dari informasi-informasi tanpa dasar seputar agama Islam. Dengan niat dakwah yang mesti menyentuh segala kalangan dan isinya yang sejuk dan tidak memecah belah umat. Kyai-kyai NU ini mempunyai channel Youtube resmi (sebagian ada yang sudah lama) yang dikelola oleh murid-muridnya.Â
Walaupun lahir ditengah keluarga NU, penulis bukanlah orang yang sangat paham agama, tapi dengan ilmu penulis di bidang Bisnis Manajemen, penulis berkesimpulan bahwa tayangan Youtube dan kemasan nya yang di-marketing-kan dengan apik, membuat penulis berkesimpulan:
Dakwah Kyai NU di Youtube adalah Pemenang Pemilu Non Partai
Mengapa demikian, karena penulis melihat dengan basis NU yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur, umat Islam disana menjadi sumber kemenangan Jokowi yang gilang gemilang. Lalu siapakah Kyai -Kyai NU yang sekarang sedang naik daun di Youtube?
1. Buya Syakur Yasin
Nama Lengkap: KH. Syakur Yasin, M.A
Channel Youtube Resmi: KH Buya Syakur Yasin MA sejak 6 Mei 2017
Afiliasi: Pesantren Cadangpinggan, Desa Gedangan, Cirebon
Pendidikan Luar Negeri: Libya dan Inggris (London)
Catatan: Gus Dur pernah bercerita bahwa "Konon hanya ada 3 cendekiawan muslim di Indonesia: Nurcholish Majid, Quraish Shihab, dan Syakur Yasin. Namun, kalian tak mungkin tahu siapa pak Syakur itu. Karena hidup beliau dikampung terpencil nun jauh disana"
Video Buya Syakur Yasin berisi tentang kajian Islam yang khas NU dimana mengakomodir budaya lokal, bersifat kelembutan, dan mengedepankan logika jika diperlukan. Buya Syakur selalu tampil dengan rokok Gudang Garam sebagai ciri khas nya dan dengan suara yang tidak pernah meninggi. Ciri khas NU lainnya adalah isi ceramah Buya Syakur yang mengutamakan kehidupan bermuamalah di tengah masyarakat yang majemuk.Â
2. Gus Baha
Nama Lengkap: KH Ahmad Bahauddin Nursalim
Channel Youtube Resmi: Santri Gayeng sejak 26 Desember 2018
Afiliasi: PP Narukan Rembang milik Ayahnya ( KH Nursalim) dan PP Al Anwar milik KH Maimoen Zubair
Pendidikan Luar Negeri: - (murid kesayangan KH Maimoen Zubair) / Non Formal / Non Gelar
Catatan: Nama Gus Baha yang kadang - kadang menyampaikan ceramah dalam bahasa Jawa ini selalu tampil dengan busana khas pesantren tradisional. Gus Baha konon memakai ongkos sendiri dan transportasi sendiri bila diundang ceramah. Gus Baha tidak serta merta mengajukan halal-haram. Beliunya tidak mudah memberikan fatwa halal haram atas beragam peristiwa. Gus Baha melihat dengan kaca mata ulama fiqih sekaligus penekun tasawuf, keras tapi lentur. Kokoh tapi luwes.Â
3. Buya Yahya
Nama Lengkap: KH Yahya Zainul Ma'arif
Channel Youtube Resmi: Al Bahjah TV sejak 26 Mei 2015
Afiliasi: PP Al Bahjah Cirebon
Pendidikan Luar Negeri: - Universitas Ahgaff, Hadramaut Yaman
Catatan: Buya Yahya memiliki pesantren yang dikelola secara modern tapi kental dengan nuasan NU. Uniknya, pesantren Al-Bahjah ini juga menerapkan peraturan bagi santrinya untuk wajib berbahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari. Tak perlu khawatir untuk santri baru karena akan diberikan waktu selama tiga bulan untuk berdaptasi dengan lingkungan pesantren. Buya Yahya merupakan tokoh kultural Aswaja yang memang begitu gigi dalam membela faham Ahlusunnah yang telah digerakkan oleh sebagian besar umat muslim di Indonesia.Â
4. Cak Nun
Nama Lengkap: Muhammad Ainun Nadjib / Emha Ainun Nadjib
Channel Youtube Resmi: Piweling Maiyah sejak 10 Maret 2017
Afiliasi: Jemaah Maiyah (perkumpulan budaya)
Pendidikan Luar Negeri: Amsterdam, Belanda (workshop budaya selama dua tahun)
Catatan: Cak Nun memadukan kesenian, agama, pendidikan politik, sinergi ekonomi untuk menumbuhkan potensi rakyat. Di samping aktivitas rutin bulanan dengan komunitas Masyarakat Padhang Bulan, ada agenda berkeliling ke berbagai wilayah nusantara, rata-rata 10 sampai 15 kali per bulan bersama Gamelan Kiai Kanjeng. Pengajian Cak Nun di Youtube adalah Jemaah Maiyah dimana Cak Nun memposisikan dirinya bukan sebagai guru agama hanya sebagai mentor logika. Cak Nun mempunyai seorang anak yaitu Sabrang Mowo Damar Panuluh atau akrab disapa Noe, vokalis band Letto. Walaupun Cak Nun tinggal di Yogya dan pernah belajar di Sekolah Muhammadiyah, beliau lebih banyak bergaul dengan Kyai NU yang dekat dengan budaya lokal terutama Jawa.
Honorable Mention:
1. Gus Miftah: Beliau adalah pendakwah muda NU yang berdakwah di tempat - tempat yang tidak lazim. Channel Youtube resmi tidak ada tetapi banyak video yang berisi ceramah beliau. Gus Miftah adalah ustad yang mengislamkan Dedy Corbuzier.
2. Ustad Abdul Somad: Beliau berdarah minang dan tinggal di Pekanbaru tetapi mempunyai ijazah tarewat dari Kyai mahsyur NU Habib Lutfi (Jawa Tengah)
3. Ustad Adi Hidayat : Walaupun berpendidikan Libya, pengasuh Quantum Akhyar Institute ini jago menerangkan semua pemikiran - pemikiran KH Hasyim Asyari pendiri NU. Channel Youtube nya adalah Akhyar TV.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H