Setiap kali melihat monitor masih 'blank' putih di depan muka, tangan saya sudah lebih dahulu keram. Pikiran saya berlarian ke mana-mana. Gagasan baru memanggil-manggil. Singkat cerita, saya muak dengan ide dalam proyek lama dan ingin cepat-cepat memulai proyek baru.
Jangan Mundur Sebelum Selesai
Ingatlah nasihat saya ini, meninggalkan tulisan lama dan menggantinya dengan proyek baru bukanlah masalah besar. Kamu sebetulnya bisa berganti-ganti proyek novel sesukamu.Â
Beberapa penulis sering menggunakan metode ini sebagai sarana pelarian, sebelum mereka benar-benar menemukan ide untuk melanjutkan proyek lama mereka.
Sayangnya, dalam kasus penulis pemula, metode ini menyesatkan. Alih-alih mereka akhirnya bisa menyelesaikan satu draft kasar, sebaliknya mereka justru tidak pernah berhasil menamatkan satu naskah pun usai berpindah-pindah proyek. Yang terjadi mereka menumpuk puluhan atau mungkin ratusan draft yang gantung. Draft yang barangkali tak dapat diteruskan lagi.
Maka pesan saya singkat saja, "jangan pernah mundur sebelum tamat". Jangan berpindah ke naskah yang baru kalau yang lama belum berhasil kamu tamatkan. Kalau kamu bosan, tidak ada jalan keluar selain tetap dilanjutkan. Entah kamu merasa ide kamu konyol, buruk, atau aneh, pokoknya kamu tulis saja dahulu. Tulis, tulis, dan tulis. Jiwa editormu mesti dibungkam sementara waktu. Yang sekarang dibutuhkanmu hanyalah draft novel yang tamat. Titik. Lain-lain hal masih dapat dibenahi kapan-kapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H