Mohon tunggu...
Eka Nawa Dwi Sapta
Eka Nawa Dwi Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penulis lepas, pelahap buku, pencinta dongeng. Menulis apa pun yang sedang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Memahami Derita Jadi Orang Jelek

3 Desember 2019   13:13 Diperbarui: 4 Desember 2019   17:36 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Frankeinsten (sumber: merinding.com)

Seandainya di dunia ini orang-orang puas akan fisiknya sendiri, tanpa perlu insecure dan menganut standar yang ada, maka niscaya akan banyak perusahaan kosmetik bangkrut.

Tidak akan ada kisah orang-orang berselingkuh karena wajah pasangannya yang jelek, tidak akan ada sosok putri-putri negeri dongeng yang digambarkan oleh wajah-wajah yang serupa, dan tidak akan ada istilah orang jelek di dunia.

Andaikan juga Marry hidup di abad sekarang ini, mungkin ia tidak akan pernah menulis kisah itu. Dia pasti berpikir bahwa si monster hanya perlu mencuri uang sebanyak-banyaknya, lalu mencari dokter bedah plastik paling ahli untuk menambal jahitan di muka sang monster dan bimsalabim berubahlah jadi tampan.

Masalahnya selesai, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun