Senin, 14 Mei 2018
SEMARANG -- Puluhan peserta didik SMP Negeri 31 Semarang ikut memeriahkan Karnaval Dugderan dengan memakai pakaian adat daerah dan menampilkan rebana di Simpanglima, Senin (14/5/2018).
Mereka terlihat bersemangat, cantik, dan menawan, serta percaya diri berjalan menggunakan pakaian adat dan tampilan rebana mulai dari Simpanglima- Jalan Pahlawan - Jalan Menteri Supeno.
Dengan menggunakan pakaian adat daerah, menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya, ras dan agama. Namun, tetap satu dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kerangka Bhinneka Tunggal Ika.
Semangat persatuan, semangat kebersamaan demi mewujudkan mimpi para pendiri bangsa ini, yaitu untuk kejayaan Indonesia.
Selain Pakaian Adat, SMPN 31 Semarang juga menampilkan Rebana. Rebana merupakan alat musik bagian dari seni budaya Islam, yang pada kali ini untuk menyambut bulan Ramadhan. Selain itu, rebana ini merupakan salah satu ekstrakurikuler di SMPN 31 Semarang yang dapat menunjang spiritual peserta didik.
Kemudian tak lupa "Kembang Manggar". Warna-warni kembang Manggar merupakan simbol keberagaman di kota Semarang ini yang dihuni oleh berbagai etnis, mulai dari Jawa, Tionghoa, dan Arab.
Dugderan ini merupakan agenda rutin tahunan di Kota Semarang jelang Ramadan 2018.
Para warga Kota Semarang sangat antusias dalam acara ini. Banyak di antara warga mengambil kembang manggar yang secara simbolis digunakan masyarakat Semarang untuk menyambut datangnya bulan ramadan.
Semoga Ramadhan kali ini dapat memberikan keberkahan yang lebih baik terutama bagi bangsa Indonesia ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H