Mohon tunggu...
Kisemarmendem
Kisemarmendem Mohon Tunggu... -

simple

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba

14 Februari 2012   13:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:39 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gunung Sadahurip kini menjadi pembicaraan dimana-mana. Eksplorasi lebih lanjut, termasuk pengujian/kalibrasi dengan (coring) sumur bor tahap yang masih diperlukan untuk memastikan Gunung Sadahurip sebagai man made structures secara scientific, meskipun hasil uji teknologi yang ada, terlihat kemiripan hasilnya dengan gunung padang. Tim mendahulukan Gunung padang karena salah satu pertimbangannya sebagai pengujian kalibrasi disamping alasan teknis lainnya di gunung padang tidak menyedot perhatian. Direncanakan pada bulan maret nanti tahap pengeboran dilakukan

Laporan Riset Trowulan

Untuk survei di Trowulan, memperlihatkan bahwa dari hasil survei Georadar dan pemboran tangan dangkal juga analisa carbon dating ditemukan bahwa (jejak) kanal besar yang disimpulkan oleh para arkeolog dibuat pada Jaman Majapahit ternyata posisinya ada di bawah "ketidakselarasan" struktur batamerah Majapahit di (dekat) permukaan, atau dengan kata lain kanal itu dibuat oleh peradaban sebelum Majapahit. Hasil carbon dating menunjukan bahwa umur dari lapisan peradaban di bawah Majapahit itu sekitar 600 SM. Dari berbagai singkapan karena penggalian tanah yang diambil untuk industri pembuatan bata ditemukan banyak struktur sisa bangunan dari batamerah di bawah lapisan Majapahit yang tertimbun oleh endapan lumpur mirip Lumpur Sidoarjo / Lumpur Lapindo. Di singkapan lain ada juga reruntuhan batamerah (pra-Majapahit) yang tertimbun endapan seperti lahar.

Konferensi Internasional
Tim diundang oleh panitia Konferensi Internasional di Bali yang diselenggarakan Fakultas Kebudayaan UI untuk menjadi pembicara mendampingi Prof Sthephen Oppenheimer pada Konferensi Internasional Kebudayaan di Sanur Bali yang dihadiri oleh banyak kalangan dan ahli diberbagai bidang termasuk arkeologi dari dalam negeri dan manca Negara. Setelah Oppenheimer memberikan Keynote Speaker-nya, Tim yang diwakili DR Danny Hilman dan DR Andang Bachtiar memberikan presentasi tentang hasil-hasil penelitian Tim Studi Bencana Katastropik Purba dengan materi yang sama seperti di tgl 7 (Sarasehan ekspose publik dari riset yg dilakukan, ada 200 lebih ilmuwan yang hadir dari 500 undangan yang datang).

Pada Paparan di Bali dimoderatori arkeolog kondang Dr. Agus Arismunandar. Hadir juga Dr. Ali Akbar, ahli arkeologi yang spesialis Jaman Pra Sejarah. Tim mendapat dukungan dan banyak masukan berharga dari kedua arkeolog ini. Sambutannya hadirin luarbiasa. Di akhir presentasi Dekan Fak Kebudayaan UI menyatakan kegembiraannya bahwa katanya penemuan-penemuan ini,khususnya di Gunung Padang, adalah sangat fenomenal. Diharapkan hal ini akan menjadi pemicu untuk studi-studi baru menguak masa silam Indonesia. Secara spontan, dekan UI mengatakan idenya untuk mengembangkan Program Pasca dan Lab Arkeologi dengan tambahan metoda Arkeo-geologi seperti yang diterapkan oleh Tim Katastropik. Rencana ini langsung mendapat sambutan positif dari Rektor UI, yang juga hadir mengikuti seminar dengan antusias.

Prof Oppenheimer yang diminta komentarnya oleh moderator menyatakan kagum dan sangat menikmati presentasi hasil penelitian Gunung Padang. Beliau bilang: " I am really
impressed that you have done all the geological-geophysical surveis so thouroughly and carefully with an amazing result. I would love to hear the next progress In my next visit to Indonesia, I would certainly will come to visit Gunung Padang." Cerminan kerendahan hati seorang ilmuwan, setelah sebelumnya di Jakarta beliau menyatakan "skeptical" tentang penemuan ini kalau belum melihat data dan analisanya. [***]

sumber: Sarasehan Nasional "Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba Memperkuat Karakter Bangsa dan Ketahanan Nasional", Sekretariat Negara, 7 Februari 2012.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun