Mohon tunggu...
Hafani Baihaqi
Hafani Baihaqi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hijau Menjadi Abu-abu

18 September 2017   09:09 Diperbarui: 18 September 2017   09:13 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika matahari mulai menyembunyikan sinarnya dan angin seolah -- olah menyambutku dengan rasa riang , dibangku ini aku teringat masa kecilku bersama teman -- teman .

Disaat itu,lingkunganku masih banyak lahan untuk kami bermain bersama.Contohnya adalah ada beberapa lahan kosong yang dapat dijadikan tempat untuk bermain bola bersama.Saat itu kami bermain tanpa alas kaki dan terkadang digigit oleh semut merah yang menyakitkan serta kami membuat gawang seadanya yaitu dengan membuat gawang dengan sandal jepit yang ditumpuk.Kami terkadang saling menyalahkan ketika ada kesalahan,tertawa sampai terbahak -- bahak ketika ada hal -- hal aneh yang membuat kami tertawa bersama seperti ada yang jatuh sendiri ketika menginjak bola atau terpeleset di lumpur ketika hujan.

Selain itu,lingkunganku masih banyak pohon -- pohon khususnya pohon yang ada buahnya serta pohon -- pohon yang sudah ada tidak ada lagi seperti pohon ketapang.

Contohnya adalah ketika kami berkumpul ditempat yang biasa disebut "tongkrongan",sambil mencari kesibukan,kami makan buah yang bentuknya kecil dan hitam,kami sering menyebutnya buah bery dan kadang buah bery itu menjadi bahan untuk kejahilan kami seperti menaruh buah tersebut dibalik baju tepatnya dipunggung,setelah itu salah satu diantara kami menepuk punggung tersebut hingga buah itu pecah dan membuat baju belakaangnya menjadi kotor.Selain itu kami juga sering mengambil buah seperti buah rambutan kepunyaan tetangga.biasanya kami mengambilnya dengan bambu yang kami sebut dengan "gala".

Caranya adalah dengan dengan memutar gala tersebut yang sudah dimodifikasi yaitu dengan menambahakan botol yang sudah dipotong lalu diikatkan dengan tali rapia.Selain buah rambutan,kami juga sering mengambil buah belimbing .Terkadang dipohon tersebut terdapat ulat bulu yang besar dan ketika dibunuh mengeluarkan cairan berwarna hijau dan itu menjadi tantangan untuk kami untuk mengambilnya.Biasanya buah belimbing kami jadikan buah untuk rujak dan rasa dari buah itu adalah rasa asam bercampur dengan rasa sepat.

Dilingkunganku juga,kami bermain dengan bahan bahan yang sudah ada atau juga barang yang kami punya.Contohnya bahannya adalah karet,batu,kapur,sandal bahkan tubuhpun bisa menjadi bahan bermain kami seperti main petak umpet,main tak jonkok .Biasanya anak perempuan mengumpulkan karet dan saling disambungkan hingga menjadi tali dan mereka mengambil tumbuhan parasit yang berwarna kuning yang sering disebut juga"mie kuning" untuk dijadikan masak -- masakan.Kami anak laki -- laki biasanya memainkan mainan hinga dua permainan dalam satu hari.Biasanya bergantinya permainanan dikarenakan sudah bosan bermain itu terus dan ingin berganti permaianan yang baru meskipun permainan tersebut sudah dimainkan sebelumnya.

Contohnya adalah kami memanfaatkan batu yang kami kumpulkan untuk dijadikan mainan yang biasa kami sebut dengan dampu atau batu tujuh.Kami juga memanfaatkan kapur sisa bangunan untuk mainan yang kami sebut dengan permainan taplak.

Setelah mengingat masa kecilku,akupun bersyukur.Aku menyebut masa kecilku ini dengan sebutan "HIJAU" karena aku masih dapat mengalami masa -- masa indah bersama teman dan juga masih dapat merasakan lingkungan yang hijau seperti banyak pohon -- pohon yang jarang dilihat dan juga banyak tanaman obat yang sengaja ditanam oleh pemiliki rumah dipekarangannya serta masih banyaknya lahan -- lahan kosong yang dapat dijadikan tempat bermain bagi kami anak -- anak serta remaja pada saat itu.

Semua kondisi yang kualami dan rasakan ini mungkin sudah tidak dapat dirasakan oleh anak -- anak pada masaku saat ini.Aku menyebut zaman anak -- anak ini dengan sebutan "ABU -- ABU".Aku mengatakan hal ini dikarenakan anak -- anak pada zaman ini,khususnya dikampungku cenderung sudah tidak bermain secara bersama -- sama dikarenakan salah satu dampak negatif dari majunya teknologi yaitu handphone.Mereka dengan asyiknya memainkan handphone tersebut,padahal mereka sedang bersama seolah -- olah mereka tidak mempedulikan teman disebelahnya.

Ada pepatah yang sering aku dengar yaitu yang jauh menjadi dekat dan yang dekat menjadi jauh.Alasanku selanjutnya adalah hampir sudah tidak ada lagi lahan -- lahan yang baik untuk dijadikan tempat untuk bermain.Jangankan untuk bermain bersama seperti sepak bola,bahkan untuk permainan tradisionalpun susah dimainkan dikarenakan seringnya motor atau mobil melintas di kampungku karena sering dijadikan jalan alternatif atau jalan pintas.

Alasanku selanjutnya adalah sudah jarang pohon -- pohonatau tanaman yang dtanam,meskipun ada,pohon atau tanaman yang ditanam adalah tanaman hias yang hanya bermanfaat untuk mereka sendiri.Sedangkan pohon yangberbuah seperti buah belimbing,rambutan dan juga tanaman obat seperti tanaman kumis kucing sudah susah ditemukan sehingga anak kecil sekarang sudah jarang mengetahui jenis tanaman ataupun pohon yang ada disekitarnya.

Mungkin semua yang aku ceritakan ini hanyalah sedikit dari keresahan yang aku rasakan ataupun pembaca yang pernah mengalaminya.Semoga kita semua dapat merubah atau paling tidak memperbaiki masa anak -- anak dizaman sekarang ini dari hijau ke abu -- abau menjadi hijau dan tetap menjadi hijau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun