Istilah-istilah dalam Moral Fundamental: Ringkasan

Istilah - Istilah Dalam Moral Fundamental: Ringkasan

(Mikael Ekel Sadsuitubun - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng Manado)

1. Prinsip moral adalah penegasan umum yang berisi nilai-nilai moral, contohnya...

• Prinsip menghormati kehidupan
• Prinsip menghormati Tuhan
• Prinsip menghormati sesama

2. Nilai moral adalah nilai-nilai yang bersangkut paut dengan tindakan manusia dan dirumuskan secara positif, contohnya...

• Membuang sampah pada tempatnya
• Mengikuti aturan pemerintah
• Jujur terhadap sesame
• Bekerja keras dan pantang menyerah

3. Norma moral adalah hukum moral atau peraturan moral. Norma moral dirumuskan dalam bentuk perintah atau larangan, contohnya...

• Jangan mencuri
• Hormatilah kehidupan
• Jangan melawan orang tua

4. Method of moral reasoning:.....

Method of moral reasoning (Metodologi argumentasi moral) adalah cara berargumentasi untuk menjawab pertanyaan, "Apa yang harus saya lakukan supaya menjadi manusia yang baik secara moral?" Metode argumentasi moral memberikan alasan-alasan mendasar supaya orang yakin bahwa pendapatnya itu sungguh benar atau bisa dipertanggungjawabkan.

5. What ought to be done?....

"What ought to be done?" berarti "Apa yang harus dilakukan". Pertanyaan ini berhubungan dengan pertanyaan selanjutnya. Pertanyaan ini mengindikasikan cara berpikir lama yang hanya menuruti tanpa harus bertanya mengapa.

6. Why I must do it?......

"Why I must do it?" berarti mengapa aku harus melakukannya. Hal ini menunjukkan sikap kritis dengan menanyakan alasan dalam melakukan sesuatu.

7. Moral subyektif......

Moral subyektif merupakan moral yang menekankan ciri personal dimana setiap orang berbeda sesuai dengan tempat dan waktu. Moral subyektivistik ini mendasarkan argumennya pada motivasi subyek, suara hati, tujuan berbuatan, keadaan subyek, yang kesemuanya perlu diperhitungkan di dalam pertimbangan moral.

8. Moral obyektif......

Moral obyektif merupakan moral yang bersifat menetap dan universal. Moral obyektivistik lebih menekankan prinsip umum dari pada aplikasi konkret. Memang benar bahwa situasi hidup manusia berbeda-beda dari orang ke orang, dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Tetapi kenyataan itu tidak menyebabkan bahwa kebenaran moral itu bercorak subyektif dan relatif seolah-olah tergantung dari setiap subyek.

9. Lex naturalis:.....

Lex naturalis berarti hukum kodrati. Dalam hal ini sebagai cara berargumentasi tentang moral. Hukum kodrati adalah tema sentral dalam TM katolik. Hukum kodrati ini ditafsirkan sebagai pengertian dari akal budi yang diterangi oleh iman. Salah satu ciri utama tradisi moral Gereja Katolik ialah bahwa Gereja merasa dapat mengajarkan kebenaran moral yang universal, berlaku bagi siapa saja karena mendasarkan ajarannya pada hukum kodrati. Hukum kodrati itu menjadi jaminan bahwa ajaran moral yang berdasar pada hukum semacam itu berlaku untuk semua orang. Keunggulan dari hukum kodrati ialah bahwa Gereja dapat menyapa segenap umat manusia untuk menaati kebenaran-kebenaran moral.

10. Jus Civile:.......

Jus Civile berarti hukum yang mengatur hak-hak rakyat. Terminologi ini dikenal dalam kekaisaran Romawi Kuno.

11. Jus Gentium:......

Jus Gentium hukum yang mengatur hubungan antar wilayah-wilayah yang independen. Jus Gentius dianggap sebagai hasil penemuan rasional yang berangkat dari kebutuhan bersama dari bangsa-bangsa yang berbeda di seluruh wilayah kekuasaan Kaisar Romawi.

12. Jus Naturale:.......

Jus Naturale dibedakan dari Jus Civile dan Jus Gentium. Jus Naturale hukum yang berlaku baik untuk manusia maupun untuk hewan. Jus naturale adalah hukum alamiah yang terukir di dalam kodrat manusia maupun binatang.

14. Ordo Naturae:........

Ordo Naturae merupakan salah satu bentuk penafsiran tentang lex naturalis. Ordo Naturae berasal dari pemikiran Stoa dan Ulpianus. Perhatian utama diberikan kepada struktur fisik-biologis yang terukir dalam alam sebagai sumber norma moral.