Mohon tunggu...
Ekel Sadsuitubun
Ekel Sadsuitubun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Elektronika dan Komputer, Filsafat Serta Musik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kesadaran dalam Masyarakat Jaringan, Paradigma Teknologis Baru sebagai Bentuk Komunikasi Interaktif Universal

24 November 2022   07:02 Diperbarui: 24 November 2022   11:10 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

2. Bagaimana Bentuk Paradigma Komunikasi Masyarakat Jaringan?

     Dalam arti ini, dari sisi paradigma teknologis, ada dua hal yang menjadi karakteristik masyarakat jaringan. Pertama, hadirnya revolusi teknologi sebagai ganti revolusi industry. Revolusi ini ditandai dengan penggunaan internet sebagai alat komunikasi interaktif universal, pergeseran dari teknologi berbasis computer ke teknologi jaringan, kemajuan dalam teknologi nano dan revolusi dalam bidang biologi berkat bantuan teknologi. Kedua pemakaian dan pemanfaatan pengetahuan dan teknologi informasi untuk memperkaya dan mempercepat produksi pengetahuan dan informasi. Nah, transformasi dalam komunikasi inilah yang menjadi wajah utama dari masyarakat jaringan karena komunikasi adalah ruang publik dimana kesadaran rasional individu dibangun melalui hubungan dan interaksi dengan sesama. Kesadaran individu dalam jaringan komunikasi ini mengantarnya pada pengakuan akan adanya sesama manusia dan pengetahuan secara universal selain dirinya dan pengetahuan yang dimilikinya. Ini dikarenakan sistem komunikasi media menata relasi antara istitusi, organisasi sosial dan masyarakat, tidak sebagai individu-individu, melainkan sebagai kelompok bahkan informasi diproses oleh setiap individu menurut karakteristiknya masing-masing.[2] Dinamika inilah menjadi pembentuk kesadaran dan opini karena menjadi sumber pengambilan keputusan masing-masing pribadi.  

3. Apa Dampak dari Paradigma Masyarakat Jaringan?

         Setelah mencermati uraian diatas, maka menjadi pertanyaan untuk kita adalah apa kelebihan dan kekurangan dari paradigma masyarakat jaringan? Dalam jaringan sosial antar manusia Castells menemukan bahwa adanya pergeseran dan perubahan dalam bidang kebudayaan. Peralihan ini, digerakan oleh sistem media elektronik, secara khusus internet. Sebab di sini ekspresi segala bentuk kebudayaan dibentuk oleh yang namanya hiperteks elektronik. Sistem media komunikasi baru ini sebenarnya tidak bercorak tunggal dan satu arah. Pesan yang disampaikan pun tidak terbatas pada saluran tertentu saja. Sebaliknya, media ini sepenuhnya bersifat inklusif, terhubung satu sama lain. Contohnya media televisi jaringan yaitu indihome, TV kabel, TV digital, satelit. Kemudian ada radio, hingga internet. Keseluruhan ini menyatu dalam sistem multimedia yang menjangkau, baik secara lokal atau pun global. Sehingga inklusivitas dan fleksibilitas sistem pertukaran sibolik, terbentuklah kebudayaan sesungguhnya yang nyata.

           Virtual teks ini pada kenyataannya merupakan dimensi mendasar dari realitas, menyediakan simbol dan ikon dalam mana setiap pribadi berpikir dan mengada. Hal ini pula berdampak pada pergeseran kebudayaan setiap pribadi dan sosialitasnya di mana ia bereksistensi dalam kesehariannya turun-temurun, seperti simbol dan ikon dalam tradisi kebudayaan. Contohnya dalam Skolastikat sudah ada yang namanya tradisi disiplin tinggi, hal itu diatur dalam Direktorium Skolastikat. Konkritnya penggunaan laboraturium computer sampai pukul 23.15 WITA tetapi bisa bergeser ke pukul 03. 30 WITA. Hal ini karena interaksi dengan masyarakat jaringan universal belum selesai. Kesadaran secara pribadi itu tetap ada dan terarah pada pengakuan akan eksistensi yang lain namun tidak dengan keputusan akan kesadarannya terhadap simbol dan ikon dari tradisi kebudayaan sosialitas eksistensinya. Sedangkan pada aspek sosial Skolastik menjadi pribadi individualistik dalam keseharian riilnya karena jika perilaku indivudu berpindah ke dunia online, maka psikologinya pun berpindah menjadi cyberpsychology. Singkatnya teknologi mengubah interaksi antar manusia atau individu.[3]  

4. Penutup

4.1. Kesimpulan

         Dalam masyarakat jaringan kesadaran individu dalam jaringan komunikasi ini mengantarnya pada pengakuan akan adanya sesama manusia dan pengetahuan secara universal selain dirinya dan pengetahuan yang dimilikinya. Dilain pihak paradigma masyarakat jaringan berdampak pada perubahan kebudayaan dimana individu bereksistensi dan secara sosial ia bersikap individualistik dalam realitasnyan yang riil.

4.2. Daftar Pustaka  

         Kasali Rhenald, The Great Shifting. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019.

         Ohoiwutun Barnabas, Masyarakat Jaringan Menurut Manuel Castells: Sebuah Pengantar dan Tanggapan Singkat. Artikel, dalam buku: Melangkah Dengan Akal Budi, Karsa dan Karya. Yogyakarta: Kanisius, 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun