Mohon tunggu...
Ekel Sadsuitubun
Ekel Sadsuitubun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Elektronika dan Komputer, Filsafat Serta Musik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kritik terhadap Kekuasaan Negarawi Dan Implikasinya Bagi Ormas di Indonesia

18 November 2022   19:46 Diperbarui: 23 November 2022   12:10 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Model pemerintahan otoriter dan monarki memang pernah di pakai di Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu sesamasa pemerintahan Presiden Soeharto selama tiga puluh dua tahun. Hingga kini model pemerintahan tersebut tidak lagi di gunakan. Namun demikian dalam realitas terkini model tersebut malah merambah ke generasi muda NKRI melalui ormas. Ormas yang sesungguhnya sebagai sarana untuk menyampaikan aspirasi dan untuk memperjuangkan hak dan kebabasan rakyat kecil tanpa memandang suku, ras dan agama kini berubah arah hanya untuk kepentingan kelompoknya sendiri bahkan hanya menjadi tunggangan untuk kepentingan konglomerat tertentu entah dalam pemerintahan ataupun swasta. Realitas beberapa tahun terakhir menunjukan bahwa setiap ormas tidak memahami hakikat ormas, fungsi, visi dan misinya. Maka melalui gagasan Statism and Anarchi setiap ormas dapat menyadari hakikatnya. Anarkisme yang di gagas oleh Bakunin bukan dalam pengertian seperti yang di mengerti kita saat ini tetapi lebih bersifat fraternity atau persaudaraan. Pada bagian berikut ini akan diurai implikasi dari gagasan Anarchi bagi ORMAS di NKRI.   

4. Implikasi  Bagi ORMAS di Indonesia  

Kehadiran Ormas di tengah masyarakat merupakan manifestasi dari gerakan sosial di Indonesia. Secara empirik organisasi masyarakat terbentuk atas kebutuhan untuk mengorganisir diri dalam mencapai tujuan tertentu. Tujuan yang dirancang dan disepakati oleh pendiri oragnisasi dimaksud menentukan corak dan bentuk organisasi yang dibentuk. Kompleksitas perkembangan budaya masyarakat dalam realitasnya telah menigkatkan kesadaran untuk berorganisasi dan menghimpun diri, sehingga dalam perkembangannya beragam organisasi yang muncul sebagai wadah perjungan masyarakat. Dalam konteks Indonesia salah satu bentuk oragnisasi yang ada dan berkembang adalah organisasi sosial kemasyarakatan. Organisasi sosial kemasyarakatan merupakan organisasi (non-profit) yang dibentuk oleh masyarakat secara sukarela atas dasar kesamaan visi dan misi. Adapaun peran dari Ormas merupakan pelaksanaan hak atas kebebasan berserikat sebagai Ham sebagai mana diatur dalam Konstitusi NKRI pasal 28 UUD 1945. Kehidupan berserikat dan berkumpul merupakan hak yang menjadi sifat dasar manusia. Ketergantungan satu dengan yang lainnya dalam membangun mutualis simbiosis baik secara sosial, ekonomi, politik dihasilkan melalui jalan berserikat dan juga berkumpul secara berkala, dan telah menjadi hak dasar bagi manusia dalam mempertahankan hidupnya sampai sekarang.[14]

Paham anarchy dari Bakunin sesungguhnya memuat gagasan-gagasan dasar dan bentuk percontohan bagi semua organisasi masyarakat. Melalui paham ini, semua usaha dan perjuangan ormas menjadi lebih tepat guna dan itu demi kepentingan rakyat apapun suku, ras dan agamanya. Dari uraian diatas maka dapat ditarik beberapa gagasan-gagasan pokok dari anarchy sebagai implikasi bagi ormas di NKRI yaitu: Pertama, paham anarkhis bersifat refleksif dan kritis, karena para anarki ada secara riil, mereka sangat memahami dan ada dalam keseharian kaum proletariat. Melalui pengalaman-pengalaman dieksploitasi hak dan kebebasan yang demikian memunculkan usaha untuk memperjuangkan kebebasan kaum proletariat. Kedua, memahami hakikat dari serikat buruh, usaha-usaha yang di perjuangkan kaum anarki menunjukan bahwa mereka sungguh memahami hakikat organisasinya, visi dan misinya sebab itulah yang memurnikan semua perjuangan mereka, meyakinkan mereka untuk tidak mudah di jadikan tunggangan oleh kelompok atau individu yang mengejar kepentingan pribadi dan kelompoknya semata dan mereduksi kebebasan individu dn meninggalkan persoalan social  bagi begitu banyak proletariat. Mereka juga berjuang habis-habisan untuk memperjuangkan hak dan kebebasan proletariat tanpa memandang suku, ras dan agamanya. Ketiga, semboyan revolusioner: fraternity (persaudaraan) atau sering juga di sebut brotherhood, bahwa dengan adanya kesetiakawanan sosial antara sesama proletariat dan terlebih khusus keseluruhan ormas akan menjernihkan dan memampukan serta menjadi kekuataan yang istimewa dalam memperjuangkan kepentingan proletariat. Secara khusus di NKRI semboyan fraternity akan membuka wawasan ormas untuk memperjuangkan kebebasan individu, agama, suku dan ras tanpa harus terkungkung dalam fanatisme kelompok asalnya melainkan diantar dalam partisipasi untuk kebebasan seluruh rakyat Indonesia.[15]    

Penutup 

 Kesimpulan:

 Kekuasaan Negarawi dengan karakter diktator seperti yang di kritisi oleh Bakunin membuktikan bahwa pemerintah yang memegang kekuasan model ini menghilangkan atau mematikan kebebasan manusiawi rakyat dan pastinya akan menimbulkan banyak pergolakan dalam suatu pemerintahan Negara sewaktu-waktu. Disatu sisi rakyat begitu patuh tetapi ada masanya rakyat semakin di didik oleh situasi yang dihadapinya untuk lebih kristis dan hanya menunggu waktu yang tepat untuk menuntut kebabasannya. Model kekuasaan seperti inipun tidak lagi di dambakan oleh rakayat dalam perjalanan waktu hingga saat ini. Sehubungan dengan itu, maka dengan adanya ormas akan sangat membantu dan sangat memungkinkan adanya realisasi dari apa yang menjadi harapan rakyat Indonesia.

Daftar Pustaka 

 Mikhail Bakunin, statism and anarchy. Diterjemahkan oleh Ade Irma Arifin. Yogyakarta; Secon Hope, 2017.

 Mikhail Bakunin, God And The State, Diterjemahkan oleh Zulkarnaen Ishak, Yogyakarta; Secon Hope, 2017.

 Koerniatmanto Soetoprawiro, Bukan Kapitalisme Bukan Sosialisme. Yogyakarta; Kanisius, 2003.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun