Mohon tunggu...
Eka Yuliati
Eka Yuliati Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sepanjang hayat

Saya adalah penulis dan peneliti dengan pengalaman luas dalam literasi dan pendidikan. Dengan gelar Magister di bidang Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (cum laude), saya memiliki keahlian mendalam tentang metodologi penelitian dan pengolahan data. Sebagai penulis, saya telah menerbitkan puluhan karya, termasuk buku cerita anak bergambar, modul pelatihan, buku akademis, serta modul pembelajaran untuk kementerian. Salah satu buku saya yang paling serius, *Konstruksi Instrumen*, masih digunakan oleh mahasiswa untuk memahami pengolahan data dari dasar hingga mahir. Karya-karya saya tersedia di platform seperti Let's Read, Literacy Cloud, dan Budi Kemdikbud. Saya juga aktif mengikuti sayembara menulis dan telah memenangkan beberapa kompetisi tingkat nasional. Selama pandemi, saya menulis 25 modul pembelajaran jarak jauh dalam waktu singkat, seperti "membangun candi Borobudur". Menulis adalah bagian dari identitas saya—apapun yang bisa diceritakan dan menghasilkan dampak, saya tuangkan dalam tulisan. Selain sebagai penulis, saya juga seorang pelatih literasi yang berpengalaman dengan lebih dari 1.000 jam sebagai fasilitator dan pembicara. Saya telah melatih lebih dari 500 pendidik di berbagai program literasi yang bekerja sama dengan mitra internasional seperti UNICEF, USAID, Salvation Army, dan Room to Read. Bersama Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI), saya aktif memfasilitasi program-program literasi di seluruh Indonesia. Teknologi juga menjadi bagian dari keterampilan saya, termasuk penguasaan aplikasi pengolah data seperti SPSS, NVivo, dan Excel.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghadapi Pelecehan dan Penelantaran pada Anak: Pentingnya Kesadaran dan Tindakan

15 Oktober 2024   05:07 Diperbarui: 16 Oktober 2024   21:46 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Kecurigaan: Melihat pola perilaku yang mengarah pada kemungkinan kekerasan.

3. Pengungkapan: Anak mengungkapkan bahwa mereka menjadi korban.

Jika Anda menduga adanya pelecehan, berikut langkah yang perlu diambil:

1. Buat Catatan Tertulis:  Tulis waktu, tanggal, dan kata-kata anak seakurat mungkin. Simpan catatan ini dengan aman.

2. Konsultasikan dengan Pimpinan atau DSL (Designated Safeguarding Lead): Laporkan kekhawatiran Anda segera agar dapat ditangani dengan tepat.

3. Diskusikan dengan Orang Tua: Kecuali ada kekhawatiran bahwa memberi tahu orang tua dapat membahayakan anak lebih lanjut.

  • Kesimpulan

Setiap orang bertanggung jawab untuk melindungi anak-anak. Kita harus mengenali tanda-tanda kekerasan dan mengambil langkah-langkah untuk merespons secara profesional dan penuh perhatian. Kesadaran dan tindakan cepat bisa menyelamatkan hidup seorang anak dan mencegah trauma lebih lanjut di masa depan.

Mari Refleksi, Ini termasuk kekerasan apa?

  • Seseorang anak dengan sengaja mendorong
  • Seorang anak menggunakan kata kata bercanda berorientasi seksual
  • Anda menemukan seorang anak yang kesal berdiri di lorong di luar ruangan
  • Seorang anak datang dengan pakaian kotor dan bau
  • Seorang anak memberitahu bahwa orang tuanya berlibur dan belum tahu kapan kembali
  • Anda melihat memar di leher anak saat naik bis
  • Orangtua mengeluh bahwa anak mereka mengalami perundungan di dunia maya
  • Seorang rekan kerja mengatakan bahwa mereka mencubit seorang siswa
  • Seorang anak menggunakan kamar mandi lebih sering dari biasanya
  • Sekelompok anak mengabaikan seorang anak
  • Seorang anak memiliki banyak gigi hitam

 Summer: https://www.teachup.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun