Mohon tunggu...
Eka Yuliati
Eka Yuliati Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sepanjang hayat

Saya adalah penulis dan peneliti dengan pengalaman luas dalam literasi dan pendidikan. Dengan gelar Magister di bidang Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (cum laude), saya memiliki keahlian mendalam tentang metodologi penelitian dan pengolahan data. Sebagai penulis, saya telah menerbitkan puluhan karya, termasuk buku cerita anak bergambar, modul pelatihan, buku akademis, serta modul pembelajaran untuk kementerian. Salah satu buku saya yang paling serius, *Konstruksi Instrumen*, masih digunakan oleh mahasiswa untuk memahami pengolahan data dari dasar hingga mahir. Karya-karya saya tersedia di platform seperti Let's Read, Literacy Cloud, dan Budi Kemdikbud. Saya juga aktif mengikuti sayembara menulis dan telah memenangkan beberapa kompetisi tingkat nasional. Selama pandemi, saya menulis 25 modul pembelajaran jarak jauh dalam waktu singkat, seperti "membangun candi Borobudur". Menulis adalah bagian dari identitas saya—apapun yang bisa diceritakan dan menghasilkan dampak, saya tuangkan dalam tulisan. Selain sebagai penulis, saya juga seorang pelatih literasi yang berpengalaman dengan lebih dari 1.000 jam sebagai fasilitator dan pembicara. Saya telah melatih lebih dari 500 pendidik di berbagai program literasi yang bekerja sama dengan mitra internasional seperti UNICEF, USAID, Salvation Army, dan Room to Read. Bersama Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI), saya aktif memfasilitasi program-program literasi di seluruh Indonesia. Teknologi juga menjadi bagian dari keterampilan saya, termasuk penguasaan aplikasi pengolah data seperti SPSS, NVivo, dan Excel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Cara Melindungi Anak dengan Benar di Sekolah?

13 Oktober 2024   21:19 Diperbarui: 14 Oktober 2024   08:03 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ibu Bapak guru refleksi, yuk!

Pernah teriak, "Heh, kamu ini nggak mau diem! Nakal sekali. Ke luar aja!"

Bagaimana perasaan Anda ketika orang lain meneriaki Anda seperti itu di depan umum saat Anda ndak sengaja ngobrol saat rapat kantor? Malu seumur hidup.

Pernah khilaf, "Nakal sekali, tak laporin polisi, ya!"

Memang iya Anda akan melapor ke polisi? Ancam-ancam tak terbukti membuat Anda kehilangan kepercayaan dan rasa hormat. Bapak Ibu, dengan tak sengaja kita telah merendahkan marwah kepolisian. Membangun ketakutan dan kesan negatif masyarakat terhadap polisi. 

Pernah komentar, "Ya ampun, bajumu kok kuning. Belum dicuci?"

Pak, Bu, bagaimana jika anak ini adalah korban penelantaran keluarga dan dia tidak bisa mengungkapkan itu. Hati-hati dalam berujar.

Pernahkah  ambil foto anak diam-diam lalu di post di social media tanpa ijin? Bagaimana jika foto yang Anda sebar menjadi objek fantasi seksual para predator yang berkeliaran? Atau jika dalam foto itu ada logo sekolah, dengan mudah orang jahat menemukan siswa Anda dan melakukan kejahatan.

Pernah gemes sama siswa terus dipeluk-peluk?

Ada banyak cara untuk mengungkapkan cinta. Tos misalnya.

Pernah membagikan data siswa tanpa ijin?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun