Kau tak harus mati-matian berusaha untuk melupakanku
toh, setiap detik kau berjalan menjauhiku
tak perlu pula engkau menangisiku,larut
karena jejakmu yang membuatku jadi kelabu, dan hampir hitam
aku bisa memaafkanmu,
aku baik, bukan?
tapi kau selalu memandangku sinis,
seolah-olah ini salahku!
egois!
kau sendiri yang melukisku
bahkan aku tak bisa protes atas setiap goresanmu
kau memang berkuasa akan diriku,
menumpahkan titik-titik hitam di lembaran putihku,
yang aku tak sepenuhnya suka
tapi aku hanya diam,
mungkin kau bisa belajar, pikirku
belajar dari jejak yang kau tinggalkan padaku
jadi, berdamailah denganku
seburuk apapun aku,
aku tetap menjadi bagian cerita-ceritamu,
mungkin aku akan sedih jika kau pergi jauh dariku,
tapi memang begitu takdirku,
setiap detik harus ditinggalkan,
jadi, berdamailah denganku
berlarilah sekuat semampumu!
di depan sana, sahabatku yang paling indah sedang menantimu,
kutitipkan salamku padanya,untukmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H