Mohon tunggu...
Eka Yani
Eka Yani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

S-1 Geografi , Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Perubahan Lingkungan Berbasis Citra Landsat dan Sentinel di Kabupaten Lamandau

20 Oktober 2024   14:07 Diperbarui: 26 Oktober 2024   13:49 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Citra satelit Landsat 7, 8, dan 9 memiliki berbagai manfaat penting, terutama dalam pemantauan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam. Citra ini digunakan untuk pemantauan perubahan tutupan lahan, analisis kesehatan vegetasi, pengelolaan sumber daya alam, pemantauan lingkungan dan bencana, perencanaan kota dan infrastruktur, monitoring kualitas air, serta pemetaan dan analisis geospasial. Data dari citra tersebut membantu memahami dampak aktivitas manusia, perencanaan yang berkelanjutan, serta mitigasi risiko lingkungan.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Analisis citra satelit NDVI, NDSI, dan True Color menunjukkan bahwa kawasan tertentu mengalami perubahan signifikan dalam kesehatan vegetasi, keberadaan salju atau es, serta tampilan visual permukaan bumi. Dalam konteks ini, penggunaan ketiga jenis citra satelit tersebut sangat penting untuk pemantauan lingkungan dan perubahan lahan.

Saya merekomendasikan agar para pemangku kebijakan memanfaatkan teknologi citra satelit untuk memantau kesehatan vegetasi, mengelola sumber daya alam dengan lebih baik, dan mendeteksi perubahan yang mengancam ekosistem. Pemantauan berkelanjutan ini dapat membantu mencegah kerusakan lingkungan serta meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim.

Pemanfaatan citra satelit yang efektif harus terus dikembangkan sebagai bagian dari strategi lingkungan jangka panjang. Dengan mengintegrasikan teknologi ini, kita dapat menjaga keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan keberlanjutan ekosistem di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun