Mohon tunggu...
Eka Yani
Eka Yani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

S-1 Geografi , Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Perubahan Lingkungan Berbasis Citra Landsat dan Sentinel di Kabupaten Lamandau

20 Oktober 2024   14:07 Diperbarui: 26 Oktober 2024   13:49 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

a) Permukiman: 

Tampak dengan rona cerah berwarna abu-abu, coklat, atau merah, berbentuk tidak teratur dan berukuran sedang hingga kecil. Permukiman biasanya memiliki tekstur halus dan bayangan yang tidak terlalu jelas. Situsnya berada di dataran rendah, sering kali dekat dengan jalan utama.

b) Sawah: 

Terlihat lebih terang dengan warna hijau muda hingga hijau kekuningan, berbentuk tidak beraturan dan berukuran sedang hingga besar. Teksturnya halus dan teratur, meskipun pola tidak selalu teratur. Sawah biasanya terletak di dataran rendah, berasosiasi dengan permukiman dan hutan.

c) Hutan: 

Ditandai dengan rona gelap yang didominasi oleh warna hijau, berbentuk tidak beraturan dan berukuran luas. Teksturnya kasar dengan pola menyebar mengikuti kontur alami. Bayangannya terlihat jelas, dan biasanya hutan berada di dataran rendah hingga sedang, dekat dengan permukiman.

d) Jalan: 

Tampak cerah dengan warna abu-abu muda, berbentuk lurus atau melengkung dan terbagi menjadi jalan kecil serta jalan besar. Teksturnya halus dan fungsi utamanya adalah menghubungkan permukiman. Jalan biasanya tidak memiliki bayangan yang jelas dan terletak di dataran rendah, dekat dengan permukiman dan lahan terbuka.

e) Kebun Sawit: 

Muncul dengan rona gelap dan warna hijau tua, berbentuk teratur dalam petak-petak, berukuran sedang hingga besar. Teksturnya kasar dengan pola yang teratur mengikuti batas-batas lahan. Kebun sawit umumnya berada di dataran rendah hingga sedang, berdekatan dengan jalan dan permukiman, namun bayangannya kurang terlihat.

D . Kabupaten Lamandau Dengan Menggunakan Citra Landsat 7

( sumber gambar : USGS Earth Explorer )
( sumber gambar : USGS Earth Explorer )

Citra Landsat 7 yang digunakan dalam analisis ini menunjukkan tutupan lahan di Kabupaten Lamandau sebelum tahun 2003, dengan ciri khas adanya garis-garis akibat kerusakan Scan Line Corrector (SLC). Meskipun begitu, beberapa jenis tutupan lahan tetap dapat diidentifikasi, antara lain:

a)  Hutan: 

  • Citra menunjukkan area yang dominan berwarna hijau gelap, yang kemungkinan besar merupakan hutan lebat. Hutan hujan tropis di wilayah ini masih mendominasi, meskipun ada beberapa area yang mengalami degradasi.
  • Area dengan NDVI tinggi (>0.6) menunjukkan hutan lebat yang mendominasi.

b) Lahan Pertanian atau Perkebunan: 

  • Ada area dengan warna hijau lebih terang atau bercak-bercak kuning kehijauan yang menunjukkan adanya lahan pertanian atau perkebunan, seperti kelapa sawit atau karet yang umum ditemukan di daerah tersebut.
  • Area dengan NDVI sedang (0.2 - 0.6) menunjukkan lahan pertanian atau perkebunan.

c) Badan Air: 

  • Sungai atau danau dapat dikenali sebagai area berwarna lebih gelap atau kebiruan. Kabupaten Lamandau dilewati oleh beberapa sungai besar yang bisa terlihat di citra ini.
  • Area dengan NDVI rendah (<0.2) menandakan badan air atau lahan terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun