Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Hati

14 Februari 2020   14:58 Diperbarui: 15 Februari 2024   10:48 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lewat tol?" tanya Pak supir.

"Ini pak pakai E-money  saya, kita lewat tol saja" kataku sembari memberikan sebuah kartu ke Pak Supir.

"Loh ini foto suaminya ta Mbak?" Pak supir mengamati kartu E money yang kupesan khusus.

Aku meringis.

"Saya pikir Mas nya ini yang suaminya Mbak" celetuk Pak supir.

Bram tersenyum kecut, "Maunya begitu Pak"

Aku terhenyak mendengar kata Bram, "Mas, bercandanya jangan kelewatan"

"Siapa yang bercanda" Bram memasang tampang serius, lalu kemudian tersenyum ke arah pak Supir.

"Kalian terlihat serasi, maaf kalau saya salah sangka" ucap supir itu.

Selama perjalanan dari bandara Juanda menuju Ketintang aku dan Bram cenderung diam. Aku masih sibuk dengan pikiranku sendiri.

"Nes..." Bram membuyarkan lamunanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun