"Lewat tol?" tanya Pak supir.
"Ini pak pakai E-money saya, kita lewat tol saja" kataku sembari memberikan sebuah kartu ke Pak Supir.
"Loh ini foto suaminya ta Mbak?" Pak supir mengamati kartu E money yang kupesan khusus.
Aku meringis.
"Saya pikir Mas nya ini yang suaminya Mbak" celetuk Pak supir.
Bram tersenyum kecut, "Maunya begitu Pak"
Aku terhenyak mendengar kata Bram, "Mas, bercandanya jangan kelewatan"
"Siapa yang bercanda" Bram memasang tampang serius, lalu kemudian tersenyum ke arah pak Supir.
"Kalian terlihat serasi, maaf kalau saya salah sangka" ucap supir itu.
Selama perjalanan dari bandara Juanda menuju Ketintang aku dan Bram cenderung diam. Aku masih sibuk dengan pikiranku sendiri.
"Nes..." Bram membuyarkan lamunanku.