"Ini tak ada hubungannya dengan Mas Andre"
"Kau berbohong lagi"
"Aku serius"
"Aku bisa melihat itu dari matamu, Intan"
Aku terhenyak. Ini sudah tujuh tahun berlalu. Pembahasan tentang hal ini tentu tiada berujung dan hanya menyisakan luka.
"Maaf" kataku seraya berdiri, akan meninggalkannya.Â
"Apa yang kau pikirkan Intan?" tegurnya.
"Aku harus kembali...KE RUMAH" kataku menegaskan.
Percuma berlama-lama dengan lelaki yang tidak akan pernah mau mengalah seperti Andre. Itu seperti menyiram api dengan minyak. Bukannya meredam malah menjadi-jadi.
"Maaf" kali ini aku benar-benar meninggalkannya.
Hal yang sama kulakukan tujuh tahun yang lalu. Saat lelaki tampan bernama Andre ini meragukan keputusanku untuk menikah dengan lelaki lain. Toh buat apa mempertahankan rasa cintaku padanya jika dirinya tak pernah berani untuk menikahiku.Â