Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Fakta atau Fiksi

17 Maret 2019   05:40 Diperbarui: 17 Maret 2019   05:49 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudah"

"Kirim alamatnya padaku"

"Tapi Bram"

"Bro,  aku hanya ingin mengirimkan novel keduaku ini padanya."

"Tidakkah kau lebih baik melupakannya? "

Sejenak Bram terdiam.  Melupakan Rena adalah suatu hal yang mustahil.  Sekalipun Rena sudah menjauhinya sejak pernikahannya itu.  Kini Rena mengikuti suaminya untuk merantau di daerah ibukota Jakarta. 

"I wish" kata Bram,  suaranya tampak tercekat. 

"Kuharap begitu Bram,  karena Rena yang kutemui kemarin tampak begitu bahagia dengan pernikahannya"

"Rena sudah melupakanku? "

"Aku tak bisa memastikan.  Bukankah kalian berdua dulunya sangat akrab.  Dimana ada dirimu disitu ada Rena.  Bahkan Rena sering menemanimu bermain basket,  bukan? "

"Ya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun