"Sudah"
"Kirim alamatnya padaku"
"Tapi Bram"
"Bro, Â aku hanya ingin mengirimkan novel keduaku ini padanya."
"Tidakkah kau lebih baik melupakannya? "
Sejenak Bram terdiam. Â Melupakan Rena adalah suatu hal yang mustahil. Â Sekalipun Rena sudah menjauhinya sejak pernikahannya itu. Â Kini Rena mengikuti suaminya untuk merantau di daerah ibukota Jakarta.Â
"I wish" kata Bram, Â suaranya tampak tercekat.Â
"Kuharap begitu Bram, Â karena Rena yang kutemui kemarin tampak begitu bahagia dengan pernikahannya"
"Rena sudah melupakanku? "
"Aku tak bisa memastikan. Â Bukankah kalian berdua dulunya sangat akrab. Â Dimana ada dirimu disitu ada Rena. Â Bahkan Rena sering menemanimu bermain basket, Â bukan? "
"Ya"