Akhirnya aku temukan juga wanita itu. Wanita yang pernah ada dalam kehidupan suamiku. Wanita yang pernah mengisi kehidupan suamiku.
Aku menatap foto profil facebook wanita itu di layar laptop milik suamiku. Parasnya yang terkesan sangat biasa. Kulitnya sawo matang tampak tidak selaras dengan jilbab putihnya. Disampingnya tampak seorang anak perempuan sekitar satu tahunan. Anak tersebut memiliki kulit putih bersih. Jika aku tidak melihat statusnya, mungkin aku mengira anak perempuan itu hanyalah keponakannya.
Arintya Wardhani married Althaf Ramadhan. Kutelusuri profil suami wanita itu. Seorang lelaki yang tampak biasa saja. Seorang lelaki yang sempat membuat iri suamiku.
"Arintya menikah lima bulan sebelum kita menikah" ucap suamiku memecahkan keheningan malam ini.
"Apa Mas masih menginginkannya?" tanyaku pelan, khawatir membangunkan putriku yang sedang lelap.
Mata suamiku menyorot tajam ke arahku. Seolah pedang yang langsung menancap ke hatiku.
"Apa Mas masih suka padanya? Apa istimewanya wanita itu?"
"Arintya adalah sainganku semasa SMA. Meskipun dia adik kelasku, tapi kami lulus SMA bersamaan"
"Maksudnya?"
"Dia ikut program akselerasi"
Satu poin lebih dariku, ternyata Arintya adalah siswi yang cerdas.