Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Reuni Suamiku

5 Oktober 2018   07:32 Diperbarui: 5 Oktober 2018   07:33 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan pernah memuji suami orang di depan istrinya

Karena wanita selalu menanggapi dengan hati

Jam tanganku telah menunjukkan pukul tiga sore. Ini hari kedua aku berada di Yogyakarta, tempat suamiku dilahirkan sekaligus tempat suamiku bersekolah dari SD hingga jenjang perguruan tinggi.

"Kamu jadi ikut acara reuni SMA ku?" tanya suamiku sekali lagi.

"Iya, memangnya kenapa Mas?" tanyaku penuh selidik.

Sejak kemarin suamiku menyarankan agar aku tidak ikut dengannya untuk menghadiri acara reuni teman sekelas SMA-nya.

"Aku khawatir kamu bosan" jawabnya santai.

Aku menatap matanya, dia tidak berbohong. Dia tulus mengucapkannya. Dia tidak ingin aku bosan dengan teman-temannya yang usianya rata-rata enam tahun di atasku.

"Sudah siap?" tanyanya sekali lagi.

Kulihat dia memakai batik rapi, seperti mau menghadiri acara kondangan saja. Karena suamiku ini paling hobi pakai kaos lalu dibalut dengan jaket. Jarang tampil rapi kecuali saat di ada acara tertentu di kantor. Kalau tidak ya itu, dirinya memakai kaos lalu jaket.

Aku berangkat berdua dengan suamiku karena kebetulan anak-anak kami sedang tidur siang. Suamiku menyetir mobil menuju salah satu restoran tempatnya dan teman-teman SMA nya akan mengadakan reuni.

Keluar dari mobil, seorang wanita berparas cantik menghampiri kami, "Ridho ya?"

Suamiku tampak mengamati sejenak wanita yang ada di hadapannya, "Kamu Sarah?"

"Iya...Eh kamu sekarang sudah beda banget"

Aku mengamati wanita yang kini sedang memandangi suamiku. Siapa juga istri yang tidak cemburu melihat suaminya dikagumi wanita lain.

"Kamu kerjanya enak ya Ridho, perusahaan tempatmu bekerja terkenal banget, sudah ekspansi sampai pulau-pulau di luar Jawa" sahutnya, lagi-lagi wanita itu tidak memperhatikan kehadiranku.

Aku berdehem. Wanita itu menoleh ke arahku.

"Oh ya Sarah, kenalkan ini istriku" ucap suamiku mengalihkan pandangannya dari wanita itu.

Wanita yang dipanggil Sarah itu sejenak mengamatiku, "Oh...kupikir adikmu Dho..."

"Aku kan tidak punya adik perempuan" sahut suamiku.

"Oh iya ya...maaf lupa...kan kita sudah berapa belas  tahun tidak bertemu..." sahut Sarah.

Sarah kemudian mengulurkan tangan ke arahku, "Perkenalkan namaku Sarah, teman SMA nya Ridho"

"Aku Rara..." balasku membalas uluran tangannya.

"Dulu waktu SMA, Ridho ini pinter banget lho Mbak..." kata Sarah.

"Manggilnya Rara saja, aku lebih muda enam tahun dari Mas Ridho"

"Oh ya..." wanita itu melepaskan pegangan tangan kami, matanya sekilas menatapku tajam.

"Iya...Sepertinya waktu kuliahnya Mas Ridho ini naksir sama anak SD"

"Lah kan kalian beda enam tahun, berarti waktu Ridho kuliah, kamu seharusnya sudah SMP kan" tegasnya.

Aku menggelengkan kepala, "SMA ku akselerasi, jadi hanya dua tahun saja"

Wanita itu terdiam.

Rasa lega dalam hatiku bisa membuat wanita cantik itu berhenti memuji suamiku dan berganti menatapku tajam.

"Istriku nih lebih pintar dari aku, sewaktu SMP dirinya ranking sepuluh besar padahal SMP nya paling bagus di Surabaya. Pas SMA masuk kelas Akselerasi. Masuk kuliah lewat PMDK prestasi, jadi tidak pakai ikut tes apapun, hanya pakai rapor saja" kata suamiku.

"Oh ya...hebat dong... kenal dimana?" tanya Sarah.

"Kami satu perusahaan" jawab suamiku.

Sarah kembali melihatku dengan pandangan yang tidak enak. Ya, aku tahu Sarah ini memang murid paling cantik sewaktu SMA nya. Siapa sih cowok yang tidak tergoda oleh kecantikannya. Tapi rupanya suamiku lebih memilih wanita yang cerdas daripada wanita yang cantik.

Aku tersenyum pada wanita yang bernama Sarah. Sarah seorang janda cantik yang mempesona. Semoga tidak ada Sarah-Sarah lain yang meresahkan hati para istri.

CLBK bisa datang di momen-momen berkedok reuni...WASPADALAH

Namaku Rara, Aku memang tidak cantik, tapi aku cerdas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun