Menjalin silaturahmi itu penting. Kita sebagai manusia itu tidak bisa melakukan apapun sendirian. Kita membutuhkan orang lain, dan orang lain pun juga membutuhkan kita. Aku juga membutuhkan minyak KayuPutihAroma karena GueBeda dengan yang lain.
Aku tidak menyukai hal -- hal yang berbau "dingin". Aku suka dengan hal -- hal yang berbau kehangatan. Saat hal -- hal hangat itu datang, ketenangan itu datang kepadaku. Entah kenapa orang yang hangat serta periang kepada orang lain itu akan membawa efek atau kesan yang bagus.
Aku anak jaman dulu suka banget yang namanya masuk angin apalagi kalau sedang cuaca dingin. Aku gak bisa kena dingin. Karena GueBeda dengan yang lain. Makanya mamah aku selalu nyaranin untuk selalu bawa minyak kayu putih kemana -- mana dari dulu. Dulu kemasan minyak kayu putihnya biasa aja. Banyak sekali varian minyak KayuPutihAroma. Dan sekarang aku tetap bawa minyak KayuPutihAroma kemana -- mana. Aku suka banget sama varian yang natural aromatherapy. Minyak KayuPutihAroma sekarang ada Ekaliptus nya. GueBeda sama anak jaman now karena, anak sekarang dikit -- dikit kalau sakit selalu minum obat. Kalau aku suka banget pakai minyak KayuPutihAroma kalau sedang sakit melanda seperti perut kembung, mual, masuk angin, sakit perut dan gatal -- gatal akibat digigit serangga.
Minyak KayuPutihAroma itu hangat dan terasa nyaman saat dipakai. Dan aku selalu suka saat sedang memakainya saat cuaca sedang dingin karena bisa menghangatkan badan. Aku suka sekali begadang karena deadline tugas yang setiap hari, aku selalu sedia minyak KayuPutihAroma di samping aku belajar untuk menemaniku dari gigitan nyamuk -- nyamuk nakal.
GueBeda dengan yang lain entah kenapa, kusuka sekali dengan alam. Karena bermain dengan alam, kita lahir dari alam dan akan kembali juga ke alam. Alam telah menyediakan begitu banyak kebaikan untuk kita para penghuninya. Dan alam bisa membuat kita nyaman disekitarnya dan bisa meningkatkan rasa kepercayaan diri serta kreatifitas yang kita miliki.
Dari kecil hingga sekarang sudah beranjak dewasa, aku ingin menjadi dewasa, tetapi bukan dewasa karena umur. Aku ingin dewasa karena sebuah pemikiran. Banyak orang -- orang yang sudah dewasa karena umur tetapi pemikiran masih terlihat seperti anak -- anak. Dan banyak anak -- anak yang pemikirannya sudah dewasa pada zaman sekarang.
Orang dewasa selalu punya kesibukannya masing -- masing. Aktivitas yang luar biasa bisa ngebuat tali pertemanan semakin renggang. Enggak heran kalau aku kangen masa -- masa sekolah zaman dulu yang bisa main setiap hari sama teman -- teman dan sering dimarahi karena main terus. Tapi aku bahagia dan itu hanyalah kenangan yang untuk dikenang.
Semakin bertambah umur menjadi tua aku semakin tidak percaya diri buat bahagia yang berlebihan dan kebanyakan. Secukupnya saja tidak sampai batasnya. Aku ingin berpetualang untuk mencari kebahagiaan itu datang kepadaku walau itu sedikit saja. Kebahagiaan itu dicari dan dibuat dari diri sendiri. Kebahagiaan itu tidak datang dengan sendirinya kepada kita.
Kadang suka merasa bosan dengan apa yang dilakukan kegiatan sehari -- hari. Berkreatifitas itu penting, dan akan mengubah hal yang negative menjadi hal yang positif. Terkadang waktu 24 jam itu masih tidak pernah terasa cukup. Kesibukan seringkali membuat kita kehilangan momen -- momen berharga dengan orang -- orang disekitar kita. Semoga kekuatan itu ada bersama dalam diri kita.
Aku kadang suka capek sendiri ketika sedang berfikir, aku sudah dewasa karena umur. Tapi sikapku terkadang tidak sedewasa dengan umur, kadang aku malu kepada diri sendiri saat sedang berfikiran seperti itu. Kadang aku ingin nangis tapi air mata tidak kunjung keluar. Ada teman yang berkata. Nangis itu boleh, tapi jangan dipaksakan air matanya untuk keluar. Biar saja air mata itu keluar dengan sendirinya dengan keras mengucur kebawah.
Aku selalu dibilang menjadi perempuan tangguh yang selalu ikut ini dan selalu ikut itu dan punya banyak teman dimana -- mana. Kuakui memang itu benar, tapi aku tidak setangguh seperti yang kalian fikirkan. Aku hanya berusaha menjadi yang tangguh untuk menutupi sesuatu yang rapuh didalam diriku ini.
Dan benar aku mempunyai teman dimana -- mana. Aku membangun itu untuk relasi di masa depan nanti. Pernahkah kamu disaat kamu sedang bersama dengan teman -- temanmu tapi kamu seperti orang kesepian diantara teman -- temanmu? Aku pernah seperti itu, entah kenapa aku seringkali seperti itu disaat kamu bersama dengan teman -- temanmu tapi kamu merasakan seperti kamu orang yang sendirian dan kesepian. Kalian yang tidak kesepian sepertiku bergembiralah karena mempunyai kenangan yang berbeda, GueBeda.
Aku punya satu motto kalau Everday Is A New Day yang selalu aku ingat adalah bahwa setiap hari adalah hari yang baru. Dengan datangnya hari yang baru kita akan mendapatkan kesempatan untuk hal -- hal dan pengalaman berharga yang baru disetiap harinya dan hal itu tidak akan terulang sama dihari berikutnya.
"kids jaman now" apa itu? Dua bahasa yang dicampur menjadi kalimat pendek. "anak jaman sekarang" apa perbedaannya dengan anak jaman dahulu "kids jaman old" padahal sama yaitu anak - anak. Yang membedakan adalah jamannya. Aku bukanlah anak jaman sekarang. Anak zaman sekarang itu ketika bermain bukan bersama teman sebayanya atau bermain bebas dialam. Anak zaman now sudah bermain gadget pada usia dini. Anak taman kanak -- kanak pun sudah dibolehkan memakai hape. Padahal anak seusianya tidak boleh diperkenankan memainkan handphone. Dan seharusnya dia bisa bermain dengan teman -- teman seuisanya sambil bermain permainan tradisional untuk melestarikan generasi bangsa.
Anak sekolah dasar zaman sekarang sudah mengenal apa itu pacaran. Banyak anak -- anak sd yang sudah pacaran dan kemudian di update ke social media yang dia punya lalu menjadi viral. Saat membaca update-an yang sudah viral, sangat menyayangkan sebenarnya kenapa hal itu terjadi di zaman sekarang.
Anak perempuan zaman sekarang terutama yang masih sekolah entah kenapa sudah jago berdandan untuk mempercantik wajah  atau diri. Entah itu karena anak orang berada ataupun tidak. Sebenarnya tidak apa berhias untuk mempercantik diri, tetapi harus sesuai dengan batasan -- batasannya. Sudah ada porsinya masing -- masing. Dan juga harus melihat tempat dimana kita berpijak pada saat itu. Cantik itu sebenarnya relative dari tarafnya masing -- masing. Cantik juga tidak bisa dinilai dari diri sendiri, dan yang melakukan penilaianya adalah orang lain untuk menilai seberapa cantik kita.
Pancarkanlah kecantikan yang berasal dari inspirasi hati bersih dan tidak bernoda. Kita dapat memulai dengan cara melupakan semua kegagalan dan kekecewaan di masa lalu kita. Dan jadikanlah pengalaman buruk menjadi pelajaran berharga dan semangat untuk memulai hari dengan kebaikan yang menginspirasi.
Cantik diwajah itu membosankan, apalagi hatinya tidak secantik wajahnya. Cantik yang diidam -- idamkan oleh kaum perempuan adalah cantik luar dalam, bukan hanya wajahnya saja yang cantik tetapi hatinya juga cantik dan bersih. Orang lain yang menilai diri kita akan tahu mana yang cantik luar dalam dan mana yang cantik luarnya saja. Perempuan adalah perhiasan dunia sebaik -- baiknya perhiasannya adalah wanita sholihah.
Jangan simpan perasaan positif kita untuk diri sendiri saja. Bagikan perasaan positif itu dan keceriaan hatimu kepada orang lain agar pesan -- pesan yang mewakili perasaan positif itu tersampaikan.Jangan pernah meninggalkan orang -- orang yang terbaik disekitar  kita demi mendapatkan orang yang sempurna. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah dan manusia memiliki ruang untuk salah. Kita sebagai manusia itu harus selalu banyak bersyukur karena diberikan kemudahan -- kemudahan dan banyak cara untuk melakukannya.
Dan jangalah melebih -- lebihkan sesuatu karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Kita memakai secukupnya saja jangan kekurangan dan jangan kelebihan. Karena Allah tidak suka yang berlebihan, dan jangan jadi orang yang serakah karena sudah ada porsinya masing -- masing.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI