Mohon tunggu...
Eka Setiati
Eka Setiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca dan jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Tradisi Lebaran yang Melegenda

25 April 2023   13:16 Diperbarui: 25 April 2023   13:23 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebaran/Idul Fitri identik dengan ketupat, semenjak saya kecil hingga sekarang sudah menjelang  Jelita pun, tiap Lebaran, tidak pernah tidak makan ketupat dan pasangannya  opor ayam dan sambel goreng.

Semenjak H-1 lebaran, di pasar-pasar dan di jalan-jalan banyak orang menjual wadah/sarang ketupat. Ketupat atau kupat adalah panganan dari bahan dasar beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda.Ibu-ibu berjibaku di dapur untuk membuat ketupat dan lauk pauknya.

Malamya ,berbagai kueh di meja tertata rapih unutk disajikan kepada tamu yang datang. Itu sudah tradisi dari tahun ke tahun. Raanya hampa jika di rumah tidak ada ketupat yang di buat sendiri. Dan ketika nanti kami bersilaturahmi kepada para tetangga dan handai taulan hampir semua menyajikan menu yang sama. Amazing bukan, buat saya itu luar biasa.

Saya jadi berfikir,jangan-jangan orang seIndonesia bikin menu yang sama pula yaa. Dan itu kami sangat menikmati saat makan.Pada Saat proses memasak Opor dan Sambel goreng bau harum dari dapur rumah dan dapur tetangga ko sama y, harum sanbal goreng dan opor ayam. Yang bikin saya makin takjub, menunya sudah pasti sama tapi masih bertukar menu, luar biasa kaan...

Masya Allah Luar biasa , Idul Fitri/Lebaran merupakan moment indah untuk kumpul bersama anggota kelurga baik yang jauh maupun dekat. Yang jauh mendekat dan yang dekat merapat. Sungguh bahagia suasana hari itu ,penuh canda tawa dan cerita.

Moment idul Fitri juga moment saling bermaaf-maafan. Meminta dan memberi maaf adalah bagian dari pintu syurga, untuk itu berlapang dadalah kita untuk menerimanya.

Minal Aidzin wal Faizdin, Mohon Maaf lahir dan Bathin.

22042023

Echa Wahyu Echa Smile

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun