[caption caption="Gereja Ayam"][/caption]Rasanya saya sudah lama tidak menulis di kompasiana. Kali ini saya akan membahas tempat wisata lagi. Yuk yang suka travelling keliling Indonesia jangan lupa kunjungi salah satu tempat wisata bersejarah satu ini. Namanya Gereja Ayam, seperti namanya gereja satu ini berbentuk ayam raksasa. Wauw ayam raksasa dapatkah kalian membayangkannya?
Gereja Ayam ini berada di Bukit Rhema Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kalian pasti tahukan Candi Borobudur? Ya Magelang adalah tempat dimana Candi Borobudur berdiri kokoh. Gereja ini berada tak jau dari Candi Borobudur ini karena Bukit Rhema itu sendiri masih berada dalam perbukitan Borobudur. Lebih tepatnya lagi Gereja Ayam ini berada di Dusun Gombong, Desa Kembang Limus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Tak perlu khawatir jika ingin berkunjung ke Gereja Ayam kita bisa menaiki sepeda motor lalu sepeda motor dapat di parkir di rumah-rumah warga yang berada di kaki bukit dari Gereja Ayam.
Asal punya usul nih, Gereja ini sudah tidak berfungsi sejak tahun 1990-an. Awalnya gereja ini dijadikan tempat berlindung dan tempat tinggal warga sekitar sebelum dijadikan gereja. Selain disebut Gereja Ayam, Gereja ini juga dikenal dengan sebutan Gereja Merpati atau Gereja Burung karena bentuknya yang menyerupai seekor burung.
Gereja Ayam ini memiliki Ornamen-Ornamen yang cantik dan indah, namun sayang ornamen-ornamen ini kini tak banyak yang terlihat. Disamping karena sudah berlumut, gerja ayam ini tampak kumuh oleh tangan-tangan jahil yang mencoret-coret dinding dengan tulisan yang tak bermanfaat. Banyaknya coret-coretan di dinding gereja akibat kurangnya kepedulian masyarakat terhadap situs bersejarah tak hanya itu Gerja Ayam itu sendiri belum di olah secara baik oleh dinas kebudayaan. Jika Gereja Ayam ini sudah diolah dengan baik pasti akan menjadi objek wisata bersejarah yang dapat menarik minat wisatawan.
Gereja ini memiliki sebuah tangga agar kita bisa naik ke atap Gereja. Sebuah ruang yang luas tanpa dinding yang memetak-metak ruangan. Ruang yang luas ini tak berbeda dengan ruang luas yang berada di Gereja lainnya. Di bagian bawah ada banyak ruangan berukuran kurang lebih 2x1 meter persegi tanpa ada jendela juga tanpa pintu. Sampai sekarang belum jelas ruangan 2x1 meter persegi ini untuk apa. Hanya ada rumor yang mengetakan bahwa ruangan ini dulunya digunakan sebagai tempat rehabilitasi.
Walau sudah lama terbengkalai, tidak terurus dan dindingnya sudah ditumbuhi lumut Gereja Ayam ini masih berdiri kokoh di atas bukit, layaknya seekor ayam yang sedang berkokok memandang indahnya perbukitan yang mengelilinginya.
Meski bangunan Gereja ini tampak kokoh pengunjung yang datang dianjurkan untuk tetap hati-hati saat memasuki bangunan pasalnya sudah banyak tiang-tiang penyangga yang sudah runtuh.
Dengan bentuk yang unik, pemandagan indah yang disuguhkan saat dalam perjalanan menuju Gereja tak banyak pengunjung yang datang. Wisatawan kebanyakan masih wisatawan lokal yang penasaran dengan keunikan bentuk bangunan Gereja satu ini.
[caption caption="berfoto ria diatas gereja ayam"]
Kita dapat hunting foto dengan pemandangan yang indah. Dan kita juga bisa memperkenalkan objek wisata Indonesia di mata dunia
Jadi ayo pecinta travelling saatnya kamu mengunjungi objek wisaata satu ini. Gereja Ayam atau gereja Merpati ini menunggumu untuk kalian kunjungi. Jangan lupa ajak saudara, teman, pacar, atau orang yang spesial agar wisatawan bertambah dan Gereja Ayam ini bisa terkenal di mata dunia.
Satu lagi ketika kalian berkunjung ke Gereja Ayam atau tempat-tempat yang lain dan membawa makanan jangan lupa ya membuang sampah ditempatnya. Ingat jaga situs bersejarah jangan dirusak, dikotori apalagi dicoret-coret.
Sekian kisah kokohnya Gereja Ayam meski berselimut bukit. Sampai ketemu dilain kesempatan. semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H