Mohon tunggu...
eka septianingsih
eka septianingsih Mohon Tunggu... mahasiswa -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2015

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Gereja Ayam: Tetap Kokoh Walau Berselimut Bukit

4 Desember 2015   09:49 Diperbarui: 5 Desember 2015   04:35 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gereja Ayam"][/caption]Rasanya saya sudah lama tidak menulis di kompasiana. Kali ini saya akan membahas tempat wisata lagi. Yuk yang suka travelling keliling Indonesia jangan lupa kunjungi salah satu tempat wisata bersejarah satu ini. Namanya Gereja Ayam, seperti namanya gereja satu ini berbentuk ayam raksasa. Wauw ayam raksasa dapatkah kalian membayangkannya?

Gereja Ayam ini berada di Bukit Rhema Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kalian pasti tahukan Candi Borobudur? Ya Magelang adalah tempat dimana Candi Borobudur berdiri kokoh. Gereja ini berada tak jau dari Candi Borobudur ini karena Bukit Rhema itu sendiri masih berada dalam perbukitan Borobudur. Lebih tepatnya lagi Gereja Ayam ini berada di Dusun Gombong, Desa Kembang Limus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Tak perlu khawatir jika ingin berkunjung ke Gereja Ayam kita bisa menaiki sepeda motor lalu sepeda motor dapat di parkir di rumah-rumah warga yang berada di kaki bukit dari Gereja Ayam.

Asal punya usul nih, Gereja ini sudah tidak berfungsi sejak tahun 1990-an. Awalnya gereja ini dijadikan tempat berlindung dan tempat tinggal warga sekitar sebelum dijadikan gereja. Selain disebut Gereja Ayam, Gereja ini juga dikenal dengan sebutan Gereja Merpati atau Gereja Burung karena bentuknya yang menyerupai seekor burung.

Gereja Ayam ini memiliki Ornamen-Ornamen yang cantik dan indah, namun sayang ornamen-ornamen ini kini tak banyak yang terlihat. Disamping karena sudah berlumut, gerja ayam ini tampak kumuh oleh tangan-tangan jahil yang mencoret-coret dinding dengan tulisan yang tak bermanfaat. Banyaknya coret-coretan di dinding gereja akibat kurangnya kepedulian masyarakat terhadap situs bersejarah tak hanya itu Gerja Ayam itu sendiri belum di olah secara baik oleh dinas kebudayaan. Jika Gereja Ayam ini sudah diolah dengan baik pasti akan menjadi objek wisata bersejarah yang dapat menarik minat wisatawan.

Gereja ini memiliki sebuah tangga agar kita bisa naik ke atap Gereja. Sebuah ruang yang luas tanpa dinding yang memetak-metak ruangan. Ruang yang luas ini tak berbeda dengan ruang luas yang berada di Gereja lainnya. Di bagian bawah ada banyak ruangan berukuran kurang lebih 2x1 meter persegi tanpa ada jendela juga tanpa pintu. Sampai sekarang belum jelas ruangan 2x1 meter persegi ini untuk apa. Hanya ada rumor yang mengetakan bahwa ruangan ini dulunya digunakan sebagai tempat rehabilitasi.

Walau sudah lama terbengkalai, tidak terurus dan dindingnya sudah ditumbuhi lumut Gereja Ayam ini masih berdiri kokoh di atas bukit, layaknya seekor ayam yang sedang berkokok memandang indahnya perbukitan yang mengelilinginya.

Meski bangunan Gereja ini tampak kokoh pengunjung yang datang dianjurkan untuk tetap hati-hati saat memasuki bangunan pasalnya sudah banyak tiang-tiang penyangga yang sudah runtuh.

Dengan bentuk yang unik, pemandagan indah yang disuguhkan saat dalam perjalanan menuju Gereja tak banyak pengunjung yang datang. Wisatawan kebanyakan masih wisatawan lokal yang penasaran dengan keunikan bentuk bangunan Gereja satu ini.

[caption caption="berfoto ria diatas gereja ayam"]

[/caption]

Kita dapat hunting foto dengan pemandangan yang indah. Dan kita juga bisa memperkenalkan objek wisata Indonesia di mata dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun