“Gimana? Mau nggak?” tawarnya dengan suara gugup
“Kita kan masih kecil? Emang kamu tahu apa itu pacaran? Haiyo kamu gak tahu kan? Aku aja gak tahu... weeek”
“Aah terserah kamulah pokoké mau gak mau kamu harus jadi pacarku.”
###
Malam hari setelah adzan isyak berkumandang, aku dan kedua orang tuaku berkunjung ke rumah Indra. Maklum kami adalah tetangga dan ayahku adalah teman sepermainan ayah Indra dulu waktu mereka masih SMP. Ketika aku sedang belajar dengan mbak Risa, salah satu kakak ceweknya Indra. Dia tiba-tiba menggandengku menyuruhku untuk bertemu dengan orang tua kami yang sedang mengobrol di ruang tamu.
“Bapak, ibu besok kalau aku udah gedhe, umurku udah 21 aku mau nikah sama Tia” katanya tanpa rasa ragu.
“Mas Indra suka beneran sama mbak Tia?” jawab ayahnya
“Iya to pak, boleh ya?”kedua orang tua kami hanya terkekeh menertawakan tingkah laku kami.
“Ya wes sana belajar besok kalian sekolah!”
“boleh enggak pak? Boleh ya om? Ayolah..”